Varian Covid 'Eek' Lebih Menular, RI Perketat Pengawasan WNA

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 April 2021 17:54
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan mutasi virus corona E484K asal Afrika Selatan lebih menular dibandingkan varian lainnya, termasuk B117. Padahal sebelumnya varian B117 yang ditemukan di Inggris juga dinyatakan lebih cepat menular.

"Mutasi E484Kdari protein spike seperti yang ditemukan dari Afrika Selatan dan Brazil jauh lebih menular," kata Wiku dalam media briefing virtual, Kamis (08/04/2021).

Dia menegaskan pemerintah pun menyiapkan pengawasan yang ketat terhadap potensi penyebaran varian E484K ini. Selain itu akan skrining di pintu-pintu kedatangan pun akan lebih diperketat dibandingkan sebelumnya.

"Pemerintah menyiapkan pengawasan dan memetakan varian baru ini. Juga memperketat skrining WNA dan WNI yang masuk ke Indonesia," kata dia.


Oleh karena itu, Wiku meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap aktivitas yang dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penularan.

Pemerintah, menurut dia, juga terus meningkatkan surveilans whole genome sequencing (WGS)untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk di Indonesia.

Mutasi virus corona E484K telah menghebohkan dunia. Pasalnya sekitar 70% pasien yang dites positif di sebuah rumah sakit Jepang membawa mutasi ini.
Mutasi E484K, yang dijuluki "eek" oleh beberapa ilmuwan, ditemukan pada 10 dari 14 orang yang terinfeksi di RS Medis Universitas Kedokteran dan Gigi Tokyo pada Maret. Mutasi ini diketahui mengurangi perlindungan vaksin itu.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mutasi Corona Resahkan Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular