Transisi Listrik Blok Rokan Masih Alot, Begini Opsi Pertamina

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
08 April 2021 19:30
Pertamina Hulu Rokan manfaatkan suplai listrik dari PLN untuk Blok Rokan. Doc Pertamina
Foto: Pertamina Hulu Rokan manfaatkan suplai listrik dari PLN untuk Blok Rokan. Doc Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses transisi Blok Rokan, Riau, dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero) kini terkendala pembangkit listrik mengingat kebutuhan listrik di sana selama ini dipasok oleh PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).

PT Mandau yang menjadi pemasok kebutuhan listrik di Blok Rokan, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Chevron Standar Limited (CSL), tidak mau menyerahkan begitu saja pembangkitnya.

Sebab itu Pertamina sudah melakukan komunikasi dengan PT PLN (Persero) mengenai penyediaan tenaga listrik. Bahkan Memorandum of Understanding (MoU) sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Direktur Strategic Planning & Business Development, Upstream Subholding Pertamina John Simamora mengatakan jika proses di PLN belum rampung saat masa transisi di Agustus 2021, maka Pertamina akan mengambil langkah contract mirroring.

"Plan-nya kami kalau misalnya proses di PLN belum mencapai waktu transfer Agustus, jalan terakhirnya kalau data terakhir PLN belum bisa diambil alih Agustus kita tentu akan mirroring contract," paparnya dalam Webinar Pengamanan Aset Negara dan Keberlanjutan Pasokan Listrik di Blok Rokan, Kamis, (08/04/2021).

Menurutnya langkah ini sama halnya dengan kontrak-kontrak lain di mana produksi yang diutamakan.

"Sama halnya dengan kontrak-kontrak lain kita mengutamakan produksi," tegasnya.

Mengenai harga listrik menurutnya tidak akan terjadi banyak terjadi perubahan.

"Karena bisa jadi sebenarnya costnya selama ini seharusnya tidak segitu," tuturnya.


NEXT: Update Transisi Blok Rokan

Dalam forum tersebut, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman menjelaskan tentang progres alih kelola Blok Rokan.

Pertama, migrasi data teknis dan operasional progress-nya sudah mencapai 80% dan sudah diserahkan ke Pusdatin pada akhir Februari.

Kedua, pemboran sumur sudah mencapai 28 sumur dari target 192 sumur. Workover realisasi 3 workover, dan well services realisasinya 2.474 Well Services dari target 6.819 Well Services.

"Telah disiapkan dua lokasi sumur untuk PHR untuk memastikan kesinambungan operasi," ujarnya.

Ketiga, Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) progressnya 50%.

Keempat, manajemen kontrak progress nya sudah 60%. Dari 393 kontrak eksisting sebanyak 236 selesai di-mirroring.

Kelima, pasokan listrik, uap dan gas. PLN bakal memasok listrik dan uap ke WK Rokan. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap sudah ditandatangani 1 Februari 2021.

"Tindak lanjut pembahasan MCTN masih dalam proses," paparnya.

Keenam, ketenagakerjaan progress nya sudah 70%. Ketujuh, teknologi informasi sudah mencapai 70%.

Kedelapan, perizinan dan prosedur operasi untuk AMDAL Duri 100%, Minas-Siak 50%, dan Bekasap -Rokan 50%. Prosedur Operasi 7.600 SOP akan dialihkan. Lalu, persiapan 2 lokasi sumur untuk PHR.

Terakhir masalah lingkungan. Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (RPFLH) sebanyak 157 Lokasi. Sedang berjalan 47 lokasi, menunggu surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi (SSPLT) 43 lokasi. Sementara itu, yang telah mendapatkan SSPLT di 67 lokasi.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN-Pertamina Teken MoU Pasok Listrik untuk Blok Rokan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular