Ini 'Biang Kerok' Produksi Migas Kuartal I-2021 Tak Tercapai

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
08 April 2021 10:25
FILE PHOTO: A pump jack operates in the Permian Basin oil production area near Wink, Texas U.S. August 22, 2018. Picture taken August 22, 2018. REUTERS/Nick Oxford/File Photo
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perlambatan investasi di sektor migas pada tahun 2020 ternyata berdampak pada realisasi produksi di Kuartal I 2021 yang berada di bawah target.

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fataryani Abdurahman mengatakan beberapa kegiatan eksploitasi untuk peningkatan produksi menjadi terkendala, di tengah harga minyak yang rendah.

Saat ini harga minyak mulai naik rata-rata di atas US$ 60 per barel. Meski produksi migas Kuartal I tidak tercapai menurutnya tidak terlalu buruk karena ketercapaiannya 99,2%.

"Harapan kita di Kuartal 2 dan Kuartal 3 akan pick up. Pasti ada gap karena ada lapangan yang diharapkan produksi x ternyata di bawah x," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Kamis, (08/04/2021).

Melalui langkah strategis dan taktis oleh SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dia optimis bisa kembali mencapai target di tahun 2021 ini.

"Dengan langkah strategis dan taktis yang kita bahas dua hari terakhir dengan KKKS agar mampu balikkan ke arah target di 2021," tuturnya.

Demi mendorong percepatan investasi perlu dilakukan perbaikan pada fiscal term. Untuk menopang keekonomian dibutuhkan kebijakan pemerintah.

"Misalnya split dengan harga minyak sedikit rendah bisa dorong investasi lebih ekonomis. Dan insentif lain sebagai stimulus," ujarnya.

Hal ini menurutnya sudah berjalan dan sebagian KKKS yang sudah dapat mereka mulai bergerak. SKK Migas menurutnya sudah melakukan program-program yang lebih agresif.

"Jumlah sumur tahun lalu di bawah 500, sekarang target 600 lebih sumur pengembangan baru, disamping ada sumur-sumur eksplorasi. Ini berdampak pada peningkatan," paparnya.

Melalui berbagai upaya yang dilakukan SKK Migas optimis pada ketercapaian di 2021. Meski investasi naik namun menurutnya tidak akan naik secara serta merta, namun bertahap.

"Overall masih optimis di 2021," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan realisasi produksi minyak dan gas (Migas) Kuartal I 2021 di bawah target.

Menurutnya terdapat beberapa kendala sehingga target tidak tercapai. Dwi menyebut SKK Migas bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mencari solusi lewat langkah taktis dan strategis untuk mencapai target APBN 2021.

"Seperti kita ketahui, terdapat beberapa kendala yang menyebabkan realisasi kuartal pertama 2021 masih berada di bawah target," ungkapnya melalui keterangan resmi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Masalah Laten Produksi Minyak RI Gak Naik-Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular