Kinerja 2020

Pandemi, Pendapatan Emiten Migas Bakrie Drop di 2020

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
07 April 2021 16:38
Foto/ Adinda Bakrie (tengah), EMP (dok Instagram Adinda Bakrie)
Foto: Foto/ Adinda Bakrie (tengah), EMP (dok Instagram Adinda Bakrie)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berhasil mencatatkan laba bersih US$ 53,65 juta atau setara dengan Rp 751,1 miliar (kurs 14.000) di tahun pandemi 2020.

Laba bersih ini naik 92% jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar US$ 28 juta atau setara Rp 392 miliar.

Meski memperoleh kenaikan laba yang cukup signifikan, selama 2020 lalu ENRG justru mengalami penurunan pendapatan sebesar 3%. Pendapatan ini turun dari tahun 2019 sebesar US$ 334,34 juta atau setara Rp 4,68 triliun menjadi US$ 324,88 juta atau setara Rp 4,54 triliun.

Pada pos ekuitas, selama 220 ENRG mengalami kenaikan ekuitas sebesar 99,97% dari US$ 106,10 juta atau setara Rp 1,48 triliun menjadi US$ 212,17 juta atau setara Rp 2,97 triliun.

Selain itu selama tahun 2020 terjadi peningkatan produksi minyak dan gas (migas), sedangkan harga jual mengalami penurunan.

Produksi minyak harian ENRG tahun 2020 naik 46% menjadi 3.444 barrel/ hari dari sebelumnya hanya 2.363 barrel/hari.

Sedangkan rata-rata harga minyak dunia tahun lalu turun 35% dari US$ 67,42/barrel tahun 2019 menjadi US$ 43,55/barrel.

Produksi gas bumi harian ENRG tahun 2020 naik 11% menjadi 171 juta kubik feet/hari (ft3) dari sebelumnya hanya 154 juta ft3/hari.

Sepanjang tahun 2020 lalu rata-rata harga gas bumi juga turun 18% menjadi US$ 5,38/juta ft3 dari sebelumnya US$ 6,53/juta ft3 pada 2019.

Dalam keterangannya Chief Financial Officer (CFO) Energi Mega Persada Edoardus Windoe mengatakan meskipun harga minyak dan gas yang rendah, perseroan mampu meningkatkan produksi minyak dan gas di tahun 2020.

"Blok Selat Malaka menjadi kontributor paling besar terhadap total produksi, sedangkan Blok Kangean dan Bentu terus mendominasi total produksi gas bumi EMP," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (7/4).

Chief Communication EMP, Adinda Bakrie, menambahkan perseroan memiliki aktivitas operasi yang cukup sibuk sepanjang 2020.

"Kami telah menyelesaikan pengeboran pada 5 sumur yang sedang dikembangkan di Blok Selat Malaka. Ini adalah usaha kami dalam meningkatkan produksi dari blok tersebut. Kami juga kembali mengaktifkan satu sumur di ladang minyak Arbei pada Blok Gebang pada periode yang sama. Kami pun sudah menyelesaikan pengeboran satu sumur eksplorasi dan saat ini dalam proses pengeboran satu sumur appraisal pada blok gas Buzi EPCC di Mozambik, Afrika," katanya.

Syailendra Bakrie, CEO EMP menjelaskan bahwa mereka akan terus berjuang untuk menumbuhkan bisnis secara organik melalui akuisisi aset-aset baru.

Ia mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis secara organik dapat diperoleh dari kesuksesan pengembangan program, penemuan cadangan minyak dan gas baru melalui aktivitas eksplorasi dan peningkatan efisiensi ongkos produksi.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Energi Mega Persada Temukan 115 Juta Barel Minyak Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular