'Disindir' Kang Emil, Pertamina Siap Bahas Sumur Migas Mini

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
07 April 2021 09:35
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Kehadirannya di Bareskrim Mabes Polri tersebut untuk terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam kegiatan pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Kehadirannya di Bareskrim Mabes Polri tersebut untuk terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam kegiatan pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan BUMN migas, PT Pertamina (Persero) mengaku siap melakukan diskusi dengan pemerintah daerah (Pemda) membahas soal lapangan minyak dan gas (migas) kecil yang ingin dikelola oleh pihak daerah.

Hal tersebut disampaikan oleh Whisnu Bahriansyah, Corporate Secretary Pertamina Sub Holding Upstream menanggapi permintaan Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) untuk mengelola lapangan-lapangan minyak kecil milik Pertamina.

"Sehubungan dengan permintaan Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan, kami siap berdiskusi untuk menggali potensi kerja sama dan sinergi, sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Whisnu kepada CNBC Indonesia, Rabu, (07/04/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan selama ini Pertamina melakukan pengelolaan wilayah migas secara praktek bisnis terbaik, dilakukan kajian portofolio untuk setiap wilayah atau lapangan migas.

"Sehingga terpetakan strategi pengelolaan wilayah migas yang akan dioperasikan sendiri, dikerjasamakan, ataupun divestasi," jelasnya.

Pertamina, imbuhnya, dalam kegiatan operasi mengacu kepada peraturan perundangan dan Kontrak Kerja Sama (KKS) yang sedang berjalan berdasarkan pertimbangan aspek teknis dan portofolio bisnis.

"Serta standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) yang dipersyaratkan," tegasnya.

Sebelumnya, ADPMET yang dipimpin Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta kepada Pertamina (untuk menyerahkan lapangan-lapangan minyak dan gas kecil kepada pemda.

Menurutnya banyak lapangan minyak kecil milik Pertamina yang sudah tidak terurus karena skala ekonominya kecil.

"Karena skala ekonomi tidak memadai, dikasih ke kami juga enggak. Padahal buat kami receh-receh, puluh-puluh, ratus-ratus miliar bisa buat bangun puskesmas, ngaspal jalan, itu luar biasa," ungkapnya dalam Rapat dengar Pendapat Umum/RDPU di Komisi VII DPR RI, Senin, (05/04/2021).

Kang Emil sapaan akrabnya menyebut dengan pola pikir korporasi, membiarkan skala-skala kecil tidak diserahkan ke daerah sementara Pertamina tidak mengurus maka tidak ada income kemana-mana. Tidak ke Pertamina pun tidak ke daerah.

"Itu yang paling utama, meminta ladang-ladang kecil yang tidak masuk skala ekonomi mohon diperintahkan untuk kami kelola atas nama sila kelima," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pengelolaan Blok Rokan pada Agustus 2021 nanti sudah diserahkan ke Pertamina, karena sudah mengelola Balok Rokan, kemungkinan yang kecil-kecil tidak semua bisa terangkat produksinya.

Oleh karena itu pihaknya mengusulkan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dilibatkan sehingga daerah-daerah mampu mengelola dan meningkatkan produksinya.

"Diberikan tantangan, kalau mereka tak berhasil tidak kita teruskan mereka nanti kerjasama tapi kalau berhasil kenapa tidak," pintanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kang Emil Colek Pertamina: Sumur Migas Kecil Kasihlah Pemda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular