
Proyek Perhubungan di Food Estate-Daerah Tertinggal Tertunda!

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mendapat potongan anggaran sebesar Rp 1,98 triliun untuk dukungan terhadap program penanganan Covid - 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Sehingga pagu anggaran di tahun ini menjadi Rp 5,64 triliun dari Rp 7,63 triliun.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, menjelaskan beberapa kegiatan strategis tahun 2021 yang mengalami pemotongan. Mulai dari penyelesaian Pelabuhan Sungai Danau dan Penyeberangan di wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, (KSPN), food estate, juga daerah 3 T (terluar, terdepan, tertinggal. Dari 39 lokasi dipangkas menjadi 21 lokasi.
"18 lokasi tetap berlanjut namun ditunda, penyelesaian di 2022," jelas Budi dalam paparan di Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (7/4/2021).
Kegiatan revitalisasi/rehabilitasi terminal penumpang tipe A juga berkurang dari 18 menjadi 16 terminal. Penundaan dua terminal itu di Mendolo dan Bawen, yang sebelumnya juga sudah direhabilitasi dengan relokasi anggaran tahap IV tahun 2020.
Sementara Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti mengatakan anggaran BPTJ tahun ini sebesar Rp 328,93 miliar setelah refokusing dari Rp 450 miliar.
Efisiensi ini diambil dari beberapa pembangunan terminal seperti terminal tipe A Jatijajar, juga pembangunan terminal tipe A Pondok Cabe. Anggaran juga dipotong dari pembangunan Area Traffic Control System (ATCS).
"Pengurangan terbesar berasal dari program infrastruktur konektivitas," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jurus Pangkas Sri Mulyani, Anggaran BKPM-Kemendag Kena Potong