
Proyek-Proyek Kereta Jokowi Molor, Ternyata Gara-Gara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Penghematan anggaran membuat proyek-proyek sektor transportasi darat mundur dari jadwal. Penghematan ini bagian dari mandatori untuk dukungan terhadap agenda penanganan Covid - 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ada refokusing sebesar Rp 2,9 triliun, sehingga Pagu anggaran 2021 menjadi Rp 8,11 triliun dari Rp 11,03 triliun. Imbasnya beberapa proyek-proyek di sektor perkeretaapian mundur.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri, mengatakan ada program prioritas tertunda. Satu lintas konektivitas hubungan pembangunan jalur kereta api Tanjung Mas, Jawa Tengah, juga satu lintas KA perkotaan jalur layang lintas Medan-Binjai.
Juga pembangunan jalur KA lintas Lhokseumawe - Bireun (lanjutan segmen Krueng Geukeuh - Paloh), lalu pembangunan jalur gandar Solo - Semarang fase 1 (Solo Balapan - Kadipiro), dan pembangunan jalur simpang diantara Bandara- Kadipiro.
"Disamping itu terjadi penundaan pengadaan lahan sehingga terjadi penundaan konstruksi pekerjaan," kata Zulfikri, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (7/4/2021).
Selain itu ada tunggakan untuk kereta api Subsidi Perintis KA Bathara Kresna, KA Cut Meutia, KA Lembah Anai, KA Minangkabau Ekspress Dan LRT Sumsel. Juga tunggakan pekerjaan penataan track layout Solo - Yogyakarta, tunggakan BTP Sumbagut, tunggakan jasa konsultan LRT Jabodetabek.
Zulkifli menjelaskan dampak pemotongan rupiah murni dari tahun anggaran 2021 juga berdampak pada turunnya frekuensi pengoperasian LRT Sumatera Selatan.
Juga penghematan terhadap anggaran subsidi IMO sebesar 75%, dimana jika biaya perawatan ini dipangkas bisa menyebabkan penurunan indeks keselamatan perjalanan KA, karena potensi kerusakan semakin besar dan penanganan kerusakan yang tertunda.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Mudik ke Garut Kini Bebas Macet, 6 Jam dengan Kereta!