Gubernur Papua Dideportasi Dari Papua Nugini, Ada Apa?

dob, CNBC Indonesia
02 April 2021 16:40
Gubernur Papua Lukas Enembe (Andhika Prasetia/detikcom)
Foto: Gubernur Papua Lukas Enembe (Andhika Prasetia/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah masuk Vanimo, Papua Nugini secara ilegal, Gubernur Papua Lukas Enembe dideportasi oleh pemerintah Papua Nugini. Lukas dideportasi bersama 2 orang rekannya.

"Karena masuk ke PNG tanpa dokumen, yang bersangkutan dideportasi oleh pemerintah negara sebelah (PNG)," ucap Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Papua Novianto Sulastono kepada wartawan di Jayapura, seperti dikutip dari detikcom Jumat (2/4/1021).

Novianto mengatakan pihaknya akan memeriksa Lukas Enembe. Namun, dikarenakan kondisi Lukas tidak sehat, pemeriksaan ditunda sementara. "Kita akan melakukan pemeriksaan terhadap beliau. Karena kondisi beliau kurang fit, akan dilakukan nantinya,' ujarnya.

Novianto mengatakan, selain Gubernur Papua yang melakukan lintas batas secara ilegal, ada dua orang lainnya, yakni Elin Wonda dan Hendrik Abodondifu. Novianto pun menuturkan deportasi yang dilakukan pemerintah PNG merupakan bentuk tindakan keimigrasian.

"Untuk melakukan deportasi, tentu melalui konsulat di sana yang memfasilitasi, sehingga dibuatkan dokumen perjalanan, yakni surat perjalanan laksana paspor (SPLP)," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe masuk ke Vanimo, Papua Nugini (PNG) secara ilegal melalui jalan tikus atas setapak. Lukas pun berdalih hal tersebut dilakukan untuk keperluan berobat.

"Memang benar saya ke Vanimo (Rabu, 31/3) melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek untuk berobat," kata Lukas seperti dikutip dari detikcom yang melansir Antara, Jumat (2/4/2021).

Lukas mengatakan perjalanan ilegal tanpa izin ke Papua Nugini melalui jalan tikus dan kembali lagi ke Jayapura pada Jumat (2/4) sekitar pukul 11.30 WIT melalui Pos Lintas Batas Nevada (PLBN) Skouw. Dia mengaku terpaksa mendatangi Papua Nugini secara ilegal karena sakit yang dideritanya.

"Saya memang salah karena masuk ke PNG melalui jalan tradisional atau jalan setapak. Namun itu dilakukan karena terpaksa, yakni untuk berobat dan terapi akibat sakit yang saya alami," katanya di sela-sela pemeriksaan tes antigen di PLBN Skouw.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Ojek, Gubernur Papua Masuk Papua Nugini Tanpa Izin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular