Internasional

Mayday! Faskes Negara Tetangga RI Ini Ambruk karena Corona

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 April 2021 09:15
Thousands of children wave flags while performing for Britain's Prince Charles and his wife Camilla, Duchess of Cornwall, during a cultural display in Port Moresby , Papua New Guinea, Sunday, Nov. 4, 2012. The royal couple are in Papua New Guinea for three days, followed by a visit to Australia and New Zealand.  (AP Photo/Rob Griffith)
Foto: AP/Rob Griffith

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 menggila di Papua Nugini (PNG). Bahkan, pandemi telah membuat fasilitas kesehatan di negara itu ambruk.

Dilansir CNBC International, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen Kesehatan Nasional PNG, mengatakan negara di timur Provinsi Papua itu hanya memiliki sekitar 500 dokter, kurang dari 4.000 perawat dan di bawah 3.000 petugas kesehatan komunitas. Sementara itu hanya dalam satu minggu, antara 22 Maret dan 28 Maret, ada 1.786 kasus baru Covid-19 yang dilaporkan dengan 13 kematian.

Situasi ini dikatakan sangatlah mengerikan. Organisasi internasional seperti Medecins Sans Frontieres (MSF) telah memperingatkan akan segera runtuhnya sistem perawatan kesehatan negara karena kewalahan.

"Sistem kesehatan di PNG berisiko runtuh, karena fasilitas kesehatan yang menangani Covid-19 mendekati kapasitas dan hampir terlalu luas untuk menyediakan perawatan kesehatan dasar secara teratur," kata MSF dikutip Kamis (1/4/2021).

Peneliti Pasifik di Amnesty International menyebut PNG memiliki indikator kesehatan yang relatif buruk. Belum lagi banyak pasien penyerta tingkat tinggi.

"Jadi, Anda mengidap malaria di negara ini, Anda memiliki tuberkulosis yang resistan terhadap berbagai obat serta berbagai penyakit lain yang dapat memperparah dampak Covid-19," kata seorang peneliti Kate Schuetze.

Menurut laporan bersama dari WHO dan departemen kesehatan, hanya 7.061 tes Covid dari 9 juta populasi yang dilakukan antara 22 Maret dan 28 Maret. Pengujian skala besar tetap rendah di sebagian besar negara karena ada kekurangan alat uji serta kesulitan logistik.

Itu menunjukkan jumlah infeksi sebenarnya di seluruh negeri mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan secara resmi. Perdana Menteri (PM) James Marape mengakui bahwa ada penyebaran komunitas yang merajalela.

Sementara itu PNG diproyeksikan menerima sekitar 588.000 dosis vaksin dari Covax pada bulan Juni. Australia, dilaporkan telah meminta Uni Eropa untuk melepaskan 1 juta dosis vaksin AstraZeneca ke negeri tetangga RI itu, dan meminta AS, Jepang dan India membantu PNG.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Corona Menggila di Negara Tetangga Terdekat RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular