Internasional

Waspada! Wabah Polio Meledak di Tetangga RI

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 May 2025 16:30
A large cruise ship is docked opposite the stilt house village called Hanuabada, located in Port Moresby Harbour, Papua New Guinea, November 19, 2018. Picture taken November 19, 2018. REUTERS/David Gray
Foto: Warga Papua Nugini (REUTERS/David Gray)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Papua Nugini (Papua New Guinea) telah mengumumkan kemunculan wabah polio di negaranya. Situasi ini memicu kekhawatiran tentang penyebaran penyakit tersebut di negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah.

Melansir AFP pada Jumat (16/5/2025), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus terdeteksi dalam air limbah dan sampel lingkungan di ibu kota negara Pasifik tersebut, Port Moresby, dan kota terbesar kedua, Lae.

Perwakilan WHO di Papua Nugini, Sevil Huseynova, mengatakan hasil pengujian lebih lanjut menyatakan dua anak di Lae ditemukan memiliki jenis virus polio tipe 2.

Konfirmasi penularan komunitas pada anak-anak tersebut "merupakan wabah polio", kata Huseynova. "WHO menyatakan keprihatinan yang mendalam atas wabah yang dikonfirmasi."

Pengujian genetik menunjukkan bahwa jenis polio yang terdeteksi di Papua Nugini terkait dengan jenis yang beredar di Indonesia.

Papua Nugini telah disertifikasi bebas polio pada tahun 2000, tetapi tingkat imunisasi di kalangan anak-anak rendah, di mana kurang dari 50%, menurut WHO.

"Polio adalah penyakit yang sangat menular, dan di masyarakat dengan tingkat imunisasi polio yang rendah, virus tersebut dengan cepat menyebar dari satu orang ke orang lain," kata Huseynova.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Papua Nugini Elias Kapavore mengatakan situasinya "serius tetapi dapat dikelola".

"Kami telah menangani hal ini sebelumnya dan tahu apa yang berhasil," katanya kepada wartawan pada Kamis. "Vaksinasi aman dan efektif, dan kami bertindak cepat untuk melindungi anak-anak."

Virus polio, yang paling sering menyebar melalui limbah dan air yang terkontaminasi, sangat menular dan berpotensi fatal. Virus ini dapat menyebabkan kelainan bentuk dan kelumpuhan dan terutama menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Saudara Tetangga RI Memanas, Pemberontak Makin Ganas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular