
Pengobatan Kanker Dijamin, Menyesal Tak Daftar BPJS Kesehatan

Jakarta, CNBCÂ Indonesia- Menyesal, itulah kata yang sempat diucapkan Imroatus Solekah ketika menyadari dirinya belum terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) saat benar-benar membutuhkan biaya untuk pelayanan kesehatan Kanker Payudara stadium 2B. Tepat setahun yang lalu, wanita berusia 40 tahun ini pertama kali didiagnosis penyakit ganas itu.
"Pas kebetulan sakit, membutuhkan biaya. Daftar BPJS kan tidak bisa langsung jadi, ada kendala juga waktu itu, jadi ya menyesal lah kenapa tidak dari dulu-dulu daftar BPJS gitu," ucapnya.
Mulanya, warga Kabupaten Tulungagung ini merasa ada benjolan di bagian payudara sebelah kanan. Karena merasa tidak nyaman, akhirnya diperiksakan ke dokter dan menjalani sederetan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan jenis apa benjolan yang bersarang di payudara Imroatus. Setelah diketahui, benjolan tersebut harus diangkat melalui operasi dan kemoterapi setelahnya.
"Ternyata memang ada sel kanker dan harus diangkat. Itu awal 2020, bulan Maret," kata Imroatus.
Sebagai ibu rumah tangga dan suami yang bekerja sebagai buruh bangunan, tentu menjadi beban untuk membiayai pelayanan kesehatan yang tidak sebentar, karena selain kemoterapi, Imroatus harus mengonsumsi obat terapi hormon selama 5 tahun.
"Akhirnya daftar BPJS. Setelah BPJS bisa dipakai, tanggal 12 Mei operasi. Opname selama 4 hari, tidak ada biaya sama sekali. Alhamdulillah tidak ada kendala. Saya ya tanya teman-teman yang juga seperti saya, pakai umum, ada yang habis belasan juta," jelasnya.
Kini Imroatus sudah selesai menjalani kemoterapi. 7 kali kemoterapi, Imroatus mengaku tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Tidak berhenti sampai disitu, Imroatus masih harus melakukan kontrol secara keseluruhan untuk mengetahui masih ada tidaknya sel kanker, apabila masih ada maka kemungkinan akan dilakukan radiasi.
"Alhamdulillah selama kemo tidak ada biaya sama sekali. Tanggal 8 Maret nanti kontrol secara keseluruhan, kalau masih ada sel kankernya kemungkinan akan dilakukan radiasi," terang Imroatus.
Dari sekian perjalanan pengobatannya setahun ini, menyadarkan Imroatus betapa pentingnya memiliki JKN-KIS. Menurutnya, memiliki JKN-KIS sebelum sakit itu lebih baik. Pengalamannya membuktikan bahwa sakit tidak dapat diketahui kapan datangnya. Dirinya tidak bisa membayangkan berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk berobat apabila tidak memiliki JKN-KIS.
"Menurut saya ya bagus lah kalau sebelum sakit kita sudah daftar BPJS, lebih baik begitu, daftar BPJS sebelum kita membutuhkan. Kalau tidak ada BPJS, seberapa besar biayanya (biaya pelayanan kesehatannya) tidak bisa membayangkan saya," ucapnya.
Oleh karenanya, Imroatus berharap Program JKN terus berlanjut, karena sangat membantu masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan, seperti yang sudah dirasakannya. Imroatus sangat berterima kasih, tidak hanya kepada BPJS Kesehatan, tetapi juga untuk Pemerintah dengan adanya program baik ini.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! 95% Warga Papua Sudah Terlindungi Jaminan Kesehatan