Internasional

Perang Dagang China-Australia Panas, Produk Ini Jadi Korban

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
31 March 2021 14:25
Chinese Premier Li Keqiang, left, and Australian Prime Minister Malcolm Turnbull clap during a signing ceremony in Canberra, Friday, March 24, 2017. Prime Minister Turnbull and Premier Li oversaw the signing of bilateral agreements that will expand their two-year-old free trade pact. (Mick Tsikas/AAP Image via AP)
Foto: Australia-China AP/Mick Tsikas

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang Australia danĀ China masih terus memanas. Sekitar 11.000 anggur (wine) Australia kini tertahan di Bea Cukai China dan terancam bea masuk lebih besar.

Melansir South China Morning Post (SCMP), hampir 9.000 liter anggur merah Paspaley Group Australia tertahan di China selatan dan sekitar 2.646 liter anggur merah Lindsdale dihentikan di Shenzhen. Pemerintah China menyebut, itu karena pelabelan yang buruk dan penggunaan aditif yang berlebihan.

Media yang sama menyebut China akan menerapkan bea masuk antara 116,2% dan 218,4% pada anggur dalam wadah hingga dua liter. Tarif ini, lebih tinggi dari tarif sementara November lalu, antara 107,1% hingga 212,1%.

"Kementerian perdagangan China mengatakan industri anggur dalam negeri telah dirugikan oleh pembuangan anggur Australia murah," kata SCMP dikutip Rabu (31/3/2021).

Pemerintah Australia menyatakan kekecewaannya dengan keputusan ini. Sebelumnya produk lain dari negeri itu, seperti jelai juga kena tarif tinggi di Mei 2020 lalu.

Hubungan perdagangan memburuk tajam antara China dan Australia sejak Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus corona pada April 2020. China menganggap hal tersebut provokasi.

Departemen perdagangan Australia mengatakan dalam sidang senat pekan lalu bahwa ekspor anggur turun menjadi kurang dari AU$ 1 juta dolar atau Rp 11 miliar (asumsi Rp 11.000/AU$) pada Januari. Sebelum konflik, China mengimpor hampir 40% ekspor anggur Australia senilai sekitar AU$ 1 miliar (Rp 11 triliun) setahun.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Dagang Makin Panas, China Setop Impor Daging Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular