Internasional

AS Beri Warning Corona Lagi, Siap-siap Malapetaka

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
30 March 2021 15:45
The dome of the U.S. Capitol is visible through an American flag placed on fencing surrounding the Capitol Building on Capitol Hill in Washington, Thursday, Jan. 14, 2021. (AP Photo/Andrew Harnik)
Foto: Amerika Serikat (AP/Andrew Harnik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) (CDC) memperingatkan warga AS untuk tetap ketat menerapkan protokol kesehatan. Ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini meningkat di seluruh negeri.

Kepala CDC, Dr Rochelle Walensky, mendesak pejabat publik dan pihak lainnya untuk menyebarkan berita tentang keseriusan situasi dalam upaya mencegah lonjakan Covid-19 terbaru ini. "Malapetaka yang akan datang ... Saat ini saya takut," kata Walensky dalam jumpa pers dengan wartawan, dikutip Selasa (29/3/2021).

Ia menyebut banyak negara-negara yang membuka ekonomi dan melonggarkan pembatasan pandemi sebelum waktunya, belum lagi peningkatan perjalanan. Ini menjadi  alasan mengapa ancaman kenaikan terjadi.

Walensky mengatakan pola pandemi di AS tampak serupa dengan negara-negara di Eropa, seperti Jerman, Italia, dan Prancis, yang juga mengalami lonjakan kasus. "Kita tidak memiliki kemewahan untuk tidak bertindak. Untuk ... kesehatan negara kita, kita harus bekerja sama sekarang untuk mencegah gelombang keempat," katanya.

Senin, AS mencatat total kasus corona di negeri itu sudah mencapai 31 juta dengan 563 ribu kematian. Kemarin, dari data Worldometers, ada 59.707 kasus baru dengan 639 pasien meninggal baru.

Terjadi peningkatan 10% dibandingkan dengan periode tujuh hari sebelumnya. Rawat inap juga meningkat dan kematian mulai meningkat.

Presiden AS JoeBiden telah menargetkan untuk mencapai 200 juta suntikan vaksin selama 100 hari pertamanya menjabat. Hingga Senin (29/3/2021), AS dilaporkan telah memberikan 145.812.835 dosis vaksin Covid-19 dan mendistribusikan 180.646.565 dosis.

Namun vaksinasi membuat beberapa warga di negara-negara bagian AS lalai dan lupa kewajiban masker dan pembatasan Covid-19 lainnya. Bahkan mereka tercatat melakukan perjalanan lebih banyak untuk liburan musim semi dan rekreasi karena kelelahan pandemi yang mulai muncul.

"Bertahanlah (untuk tetap mematuhi prokes)," kata ahli penyakit menular Dr Anthony Fauci tentang menjaga langkah-langkah perlindungan.

"Ini akan menjadi perlombaan antara vaksin dan apa yang terjadi dengan dinamika wabah, dan kami bisa memenangkan ini dengan hanya bertahan di sana sedikit lebih lama."

AS merupakan negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Negara itu mencatatkanjumlah kasus sebesar 30,4 juta dengan 550 ribu kematian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Gila, Corona di AS Tembus 11 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular