
Kasus Tembus 1,5 Juta, Lampu Kuning Covid-19 di Indonesia?

Pertama adalah tingkat mobilitas manusia. Virus corona akan lebih mudah menyebar kala terjadi peningkatan kontak dan interaksi antar-manusia, yang dicerminkan oleh kenaikan frekuensi mobilitas.
Mengutip data Apple Mobility Index, rata-rata indeks mobilitas masyarakat Indonesia dengan berkendara dalam 14 hari terakhir adalah 100,3. Artinya, mobilitas warga dengan cara mengemudi sudah di atas kondisi normal, lebih tinggi dari masa sebelum pandemi.
Mobilitas dengan berjalan kaki pun meningkat, meski belum menyamai level pra-pandemi. Rata-rata indeks mobilitas dengan berjalan kaki dalam dua pekan terakhir adalah 74,34. Naik tipis dibandingkan rerata dua minggu sebelumnya yaitu 74,38.
Tren peningkatan mobilitas ini yang mungkin membuat pemerintah melarang aktivitas mudik lebaran. Mudik, yang merupakan puncak pergerakan masyarakat Ibu Pertiwi, akan membuat mobilitas semakin meningkat sehingga membuat risiko penyebaran virus semakin tinggi.
Kedua adalah tingkat reproduksi efektif (Rt) virus corona. Jika Rt masih lebih dari 1, maka rantai penularan belum terputus karena seorang pasien positif bisa menulari orang lain.
Berdasarkan catatan Bonza per 30 Maret 2021 pukul 10:36 WIB, masih ada 12 provinsi yang punya Rt di atas 1. Itu adalah 35% dari total provinsi di Indonesia, jumlah yang tidak bisa dianggap remeh.
Halaman Selanjutnya --> Vaksin Sudah Ada, Tapi Jangan Terlena!
(aji/aji)