
Soal Covid-19, Mantan Presiden Brasil: Ini Genosida Terbesar!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ke-35 Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, atau yang akrab disapa Lula, mengatakan bahwa genosida terbesar dalam sejarah terjadi di negaranya sendiri. Hal ini diucapkan berdasarkan angka kematian akibat Covid-19 yang mencapai 300.000 di negeri Samba itu.
Dikutip Al Jazeera, Lula mengutarakan hal ini pada sebuah wawancara di hari Jumat (26/3/2021). Ia mengecam langkah-langkah yang diambil Presiden Bolsonaro yang dianggap "kebobolan" dan membiarkan pandemi Covid-19 merebak secara luas.
"Pada hari Selasa (23/3/2021), 3.158 orang meninggal karena Covid di Brasil. Itu adalah genosida terbesar dalam sejarah kita," kata Lula kepada mingguan Der Spiegel Jerman. Dia menambahkan bahwa Bolsonaro telah berbohong kepada orang-orang Brasil tentang pandemi.
"Kita harus menyelamatkan Brasil dari Covid-19," tambah mantan presiden itu. Dia mengatakan bahwa "Brasil tidak akan menahannya jika orang ini terus memerintah dengan cara ini."
Saat Brasil melampaui 300.000 kematian akibat virus pada hari Rabu (24/3/2021). Lula meminta Bolsonaro untuk meminta maaf kepada keluarga korban.
Lebih dari 12 juta orang secara total telah terinfeksi di Brasil, termasuk Presiden Bolsonaro. Presiden berhaluan kanan itu dikenal skeptis terhadap Covid-19. Bahkan, ia menyebut virus corona sebagai "flu ringan".
Negara itu telah mengalami rekor infeksi harian dalam seminggu terakhir dan ribuan kematian per hari, disebabkan oleh varian virus lokal yang diyakini lebih menular.
Lula baru saja lolos dari tuduhan korupsi besar yang membuatnya terancam 26 tahun di bui. Politisi 75 tahun yang menjabat presiden era 1 Januari 2003 sampai 31 December 2010 itu diprediksi akan menjadi rival Bolsonaro dalam ajang pemilu Brasil yang akan datang.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lula Tumbangkan Bolsonaro di Pilpres Brasil, Ini Sosoknya