Internasional

Lula Tumbangkan Bolsonaro di Pilpres Brasil, Ini Sosoknya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
31 October 2022 10:15
Kandidat Luiz Inácio Lula Da Silva berbicara setelah terpilih sebagai presiden Brasil atas petahana Bolsonaro dengan selisih tipis pada putaran kedua di Intercontinental Hotel pada 30 Oktober 2022 di Sao Paulo, Brasil. (Getty Images/Alexandre Schneider)
Foto: Kandidat Luiz Inácio Lula Da Silva berbicara setelah terpilih sebagai presiden Brasil atas petahana Bolsonaro dengan selisih tipis pada putaran kedua di Intercontinental Hotel pada 30 Oktober 2022 di Sao Paulo, Brasil. (Getty Images/Alexandre Schneider)

Jakarta, CNBC Indonesia - Politisi sayap kiri, Luis Inacio Lula da Silva, mengalahkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dalam pemilihan putaran kedua pada Minggu (30/10/2022). Ini menandai berakhirnya pemerintahan sayap kanan dalam beberapa dekade di salah satu negara Amerika Selatan itu.

Mahkamah Agung Pemilu menyatakan Lula memenangkan 50,9% suara dibandingkan dengan 49,1% untuk Bolsonaro, sehingga mantan presiden Lula keluar sebagai pemenang. Pelantikan Lula yang berusia 77 tahun dijadwalkan pada 1 Januari 2023 mendatang.

"Demokrasi," tulis Lula di Twitter, di atas foto bendera Brasil di bawah tangan kirinya, di mana memperlihatkan jari kelingkingnya yang hilang akibat kecelakaan yang dideritanya sebagai pekerja logam beberapa dekade lalu.

Lula disambut oleh para pendukung yang gembira pada rapat umum di Paulista Avenue Sao Paulo menjelang pidato yang direncanakan. Wakil Presiden terpilih Geraldo Alckmin dan pembantu kampanye melompat-lompat berteriak.

"Sudah waktunya Jair, sudah waktunya untuk pergi," katanya dalam sebuah video yang beredar di media sosial, dikutip

Para pemimpin asing dari Presiden AS Joe Biden hingga Emmanuel Macron dari Prancis hingga Alberto Fernandez dari Argentina menyampaikan pesan ucapan selamat kepada Lula.

Lula sendiri telah bersumpah untuk menaikkan kembali pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh negara dan kebijakan sosial yang membantu mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan, program yang sebelumnya ia lakukan saat menjadi presiden dari 2003 hingga 2010.

Kandidat Luiz Inácio Lula Da Silva berbicara setelah terpilih sebagai presiden Brasil atas petahana Bolsonaro dengan selisih tipis pada putaran kedua di Intercontinental Hotel pada 30 Oktober 2022 di Sao Paulo, Brasil. (Getty Images/Alexandre Schneider)Kandidat Luiz Inácio Lula Da Silva berbicara setelah terpilih sebagai presiden Brasil atas petahana Bolsonaro dengan selisih tipis pada putaran kedua di Intercontinental Hotel pada 30 Oktober 2022 di Sao Paulo, Brasil. (Getty Images/Alexandre Schneider)

Tak hanya itu, Lula juga berjanji untuk memerangi perusakan hutan hujan Amazon, yang sekarang mencapai puncaknya dalam 15 tahun, dan menjadikan Brasil pemimpin dalam pembicaraan iklim global.

Kemenangannya mengonsolidasikan "pasang merah muda" baru di Amerika Latin, setelah kemenangan penting kaum kiri dalam pemilihan Kolombia dan Chili, menggemakan perubahan politik regional dua dekade lalu yang memperkenalkan Lula ke panggung dunia.

Seorang mantan pemimpin serikat yang lahir dalam kemiskinan, Lula mengorganisir pemogokan terhadap pemerintah militer Brasil pada 1970-an. Dua periode kepresidenannya ditandai oleh ledakan ekonomi yang didorong oleh komoditas dan dia meninggalkan kantor dengan rekor popularitas.

Namun, Partai Buruhnya kemudian dilanda resesi mendalam dan skandal korupsi yang memecahkan rekor, sehingga memenjarakannya selama 19 bulan atas tuduhan suap, yang kemudian hal ini dibatalkan oleh Mahkamah Agung tahun lalu.

Sementara Bolsonaro, yang selama bertahun-tahun membuat klaim tak berdasar bahwa sistem pemungutan suara Brasil rentan terhadap penipuan, awalnya tetap diam tentang hasil tersebut. Menurut sebuah sumber yang dikutip Reuters, otoritas pemilihan bersiap agar dia membantah hasilnya dan membuat persiapan keamanan jika pendukungnya melakukan protes.

Bolsonaro, yang berusia 67 tahun, telah berulang kali membuat klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar dan tahun lalu secara terbuka membahas penolakan untuk menerima hasil pemungutan suara.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gila! Politisi Negara Ini Nekat Lempar Granat ke Polisi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular