Pantas Sri Mulyani 'Ramal' RI Masih di Jurang Resesi, Cek Nih

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 March 2021 12:37
Infografis : tips memeriksa keaslian rupiah
CNBC Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella

Perbankan adalah 'nadi' perekonomian nasional. Pembiayaan perbankan melalui kredit adalah 'darah' yang membuat ekonomi tetap hidup dan bergerak.

Jadi saat penyaluran kredit lesu, maka otomatis ekonomi pun kurang darah. Lemah,letih, lunglai. Mungkin kelesuan kredit perbankan ini yang membuat Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, memperkirakan ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi pada kuartal I-2021.

"Untuk kuartal I-2021, kami di Kementerian Keuangan memperkirakan dalam kisaran -1% yang terdalam hingga -0,1%. Kita berharap di zona netral, mendekati -0,1%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2021, Selasa (23/3/2021).

Jika Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kembali minus, maka kontraksi ekonomi akan terjadi selama empat kuartal beruntun. Padahal kontraksi dua kuartal beruntun saja sudah masuk kategori resesi.

Kontraksi penyaluran kredit juga bisa jadi adalah faktor yang membuat ekspansi industri manufaktur Tanah Air melambat. Ini terlihat di angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang dirilis oleh IHS Markit.

Pada Februari 2021, skor PMI manufaktur Indonesia ada di 50,9. Masih di atas 50, menandakan dunia usaha masih ekspansif, tetapi melorot dibandingkan Januari 2021 yang 52,2. Pencapaian Januari 2021 adalah yang terbaik dalam 6,5 tahun terakhir.

"Ada sinyal kesehatan sektor manufaktur yang terjadi sejak November 2020 memburuk. Produksi terus naik, hingga empat bulan berturut-turut, tetapi lajunya melambat. Perlambatan produksi berarti ada penurunan pasokan barang jadi," sebut keterangan tertulis IHS Markit.

Di sisi permintaan, Ekonom Mirae Asset Anthony Kevin menilai masih lemah. Ini terlihat dari penjualan ritel yang terkontraksi, bahkan semakin dalam.

"Pada Januari 2021, penjualan ritel turun 16,4% YoY dan perkiraan Februari 2021 terjadi kontraksi 16,5% YoY. Tekanan terhadap daya beli masyarakat masih tinggi," sebut Kevin dalam risetnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular