Sri Mulyani: KPR 2021 Rp 465 T, Kredit Kendaraan Rp 97 T

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
02 February 2022 09:35
Konferensi Pers KSSK hasil rapat Berkala KSSK I Tahun 2022 (Tangkapan layar youtube Kemenkeu RI)
Foto: Konferensi Pers KSSK hasil rapat Berkala KSSK I Tahun 2022 (Tangkapan layar youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelontorkan stimulus untuk merangsang aktivitas ekonomi yang sempat lesu akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Hasilnya sudah terasa, kredit perbankan mengucur deras ke perekonomian Tanah Air.

Sektor yang mendapatkan insentif khusus adalah properti dan otomotif. Pemerintah memberikan stimulus pembebasan pajak, BI memberikan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Ratio (LTV/FTV). Sementara buat perbankan, OJK memberikan pelonggaran Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan LPS memberikan pelonggaran atas keterlambatan pembayaran premi penjaminan.

Berbagai stimulus tersebut berhasil mendongrak penyaluran kredit perbankan, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). "Sampai Desember 2021, realisasi kredit properti mencapai Rp 465 triliun," ungkap Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK), Rabu (2/2/2022).

Sementara KKB, lanjut Sri Mulyani, mencapai Rp 97,45 triliun hingga 31 Desember 2021. Penjualan mobil pada 2021 tercatat 863,3 ribu unit, melonjak dibandingkan 2020 yang sebanyak 578,3 unit.

"Dukungan KSSK terhadap sektor perbankan merupakan bagian dari paket kebijakan di dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi melalui intermediasi perbankan. Makin normal tingkat intermediasi oleh sektor keuangan perbankan, maka pemulihan ekonomi akan makin terakselerasi," kata Sri Muyani.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KPR, Oh KPR... Beli Rumah Rp 500 Juta Bayarnya Rp 1 Miliar!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular