
Luhut Lagi Urus Kabel Bawah Laut, Mau Tarik Langsung dari AS!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator BidagnMaritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengutarakan keinginannya kabel laut Fiber Optic dari AS bisa langsung ditarik ke Indonesia tanpa lewat Singapura. Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza, hal itu memungkinkan dilakukan.
"Sebenarnya kalau saya lihat apa yang disampaikan Pak Luhut itu adalah lebih kepada bagaimana Indonesia menjadi salah satu hub internet dunia, which is kabel itu sudah tertata rapi ini sangat memungkinkan," katanya kepada CNBCÂ Indonesia dalam program Profit, Rabu (24/3/2021).
Ucapan itu karena kabar menyebutkan kabel laut di Indonesia sangat berantakan dan jalurnya tidak tertata rapi. Dia menambahkan selama ini hub Indonesia salah satunya adalah Singapura.
Padahal dalam beberapa hal sangat mendukung Indonesia menjadi hub internet. Misalnya penetrasi internet terus naik, jumlah pengguna dan pemanfaatan traffic lokal cukup tinggi juga.
Selain itu pengguna sosial media Indonesia juga cukup tinggi. Dengan aspek-aspek tadi, Jamalul mengatakan tidak menutup kemungkinan hub internet dunia bisa dilakukan Indonesia.
"Tidak menutup kemungkinan Indonesia ke depannya bisa menjadi salah satu hub internet dunia," ungkapnya.
Jamalul mengatakan tidak ada syarat sebuah negara untuk jadi hub internet. Namun dengan pengguna internet tanah air dan konten semakin tinggi di lokal sudah bisa jadi pemicunya.
Menurutnya saat melihat aspek-aspek tadi juga mendorong pihak luar memiliki keinginan untuk menarik kabel atau langsung menuju Indonesia. Dengan cara ini dapat mempercepat konektivitas pengguna pada platform mereka.
"Begitu pihak luar melihat bahwa Indonesia pengguna internet cukup tinggi dan menyokong juga traffic internasional, mereka akan lihat sebaiknya narik kabel ke Indonesia atau memang langsung ke Indonesia. Kenapa? mempercepat connectivity mereka dari pengguna masyarakat Indonesia ke platform mereka," jelasnya.
Saat mengutarakan keinginannya untuk kabel laut bisa ditarik langsung ke Indonesia, Luhut beralasan lebih efisien dan mendorong untuk jadi Hub.
"Ke depannya kita ingin kabel fiber optic langsung Jakarta tujuan akhirnya, tidak perlu ke tempat lain. Itu membuat kita lebih efisien jadi kita jangan pura pura bodoh dan merugikan negara, kita harus jadi Hub, jangan buat negeri kita kerdil," jelasnya dalam Sosialisasi Permen 14/2021 secara digital, Senin (22/3/2021).
Apa Dampak Kabel Laut Semrawut?
Kabel bawah laut dalam negeri karut marut dan dapat berdampak pada Indonesia, yakni sulitnya melakukan pemanfaatan laut lainnya.
"Misalkan pemanfaatan ruang laut lainnya juga. Kerugiaannya kalau jalurnya semrawut sehingga kalau ada kapal jatuhkan jangkarnya sehingga akan jadi isu juga. Jadi dimana letak kapal harus boleh jatuhin jangkarnya ataupun tidak," kata Jamalul.
Semrawutnya bawah laut adalah diantara kabel laut juga ada pipa laut. Jadi di sana tidak ada jalur khusus yang telah tertata rapi sebelumnya.
Jamalul menjelaskan Indonesia juga menjadi lintasan kabel laut negara lain. Penyebabnya adalah pemanfaatan internet dalam negeri yang cukup tinggi.
Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator BidagnMaritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan Fiber Optic dari AS bisa langsung masuk ke Indonesia. Ini berbeda yang terjadi sekarang yakni harus melewati Singapura terlebih dulu.
Menurut Jamalul, permintaan Luhut itu adalah ingin Indonesia jadi salah satu hub internet dunia. Menurutnya mungkin dilakukan apabila kabel-kabel laut tertata rapi.
Selain itu dia mengatakan bisa saja Indonesia jadi hub sebab dari beberapa aspek mendukung hal itu terjadi. Misalnya penetrasi internet terus naik hingga pemanfaatan traffic lokal yang cukup tinggi juga.
Menurutnya dengan aspek-aspek tadi sangat terbuka lebar Indonesia jadi hub internet di dunia. Apalagi didukung wilayah luas dan penduduk Indonesia berjumlah besar.
Jamalul mengatakan sudah saatnya Indonesia melangkah lebih lanjut menjadi salah satu hub internet dunia dan melepaskan ketergantungan pada negara tetangga.
"Kondisinya seperti itu, kenapa kita enggak bisa mendorong menjadi salah satu gate internet," kata dia.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Tiba-Tiba Mau Tata Kabel Bawah Laut Jawa-Sumatera