Ogah Singapura, RI Tarik Kabel Bawah Laut dari AS, Mungkin?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
24 March 2021 14:15
A tourist boat passes by the Marina Bay Sands, Singapore's casino resort, Monday June 13, 2011 in Singapore. Singapore's central bank said last week a survey of analysts shows the economy will likely grow 6.2 percent this year, more than the previous estimate. (AP Photo/Wong Maye-E)
Foto: Marina Bay Sands (AP Photo/Wong Maye-E)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah punya ambisi menjadikan Indonesia sebagai hub jalur kabel fiber optik sebagai backbone internet langsung dari Amerika masuk Indonesia tanpa melewati Singapura. Selama ini jaringan kabel bawah laut fiber optic Indonesia dari AS masih harus mampir di Singapura.

Mungkinkah langkah itu dilakukan mengingat biaya yang tak murah?

Pengamat IT Rudi Adianto mengatakan Singapura saat ini menjadi hub internasional kabel fiber optik karena memiliki letak geografis yang strategis juga memiliki infrastruktur yang baik. Sehingga akses kabel dari Amerika atau negara lain yang mau ke Indonesia harus melewati Singapura.

"Kita tidak punya banyak opsi selain Singapura. Harapannya kalau punya koneksi lebih dari satu, kita jadi tidak tergantung dari Singapura untuk terkoneksi dengan backbone Amerika, itu sebuah lompatan yang besar," kata Rudi dalam program Profit CNBC Indonesia, Rabu (12/3/2021).

Namun, menurutnya langkah itu bukan suatu yang tak mungkin termasuk mengatur ulang kabel bawah laut, alias bisa saja dilakukan Indonesia. 

"Wilayah di bawah laut menjadi proyek yang harus ada regulasi yang tepat. Saya setuju dengan inisiasi yang ada sekarang ini. Sebelumnya tidak ada banyak kejadian, kita punya inisiatif seperti Palapa Ring di atas fiber optic mengatur pengaturan kabel bawah laut ini sebuah keniscayaan. Cepat atau lambat harus dilakukan Indonesia," katanya.

Tidak hanya soal tata penempatan kabel, Rudi mengatakan Indonesia juga tergantung dengan data center di Singapura. Saat ini data dari Indonesia banyak tersimpan di server luar negeri. Sehingga Indonesia tidak bergantung lagi terhadap akses ke luar Indonesia baik itu hub Amerika atau Singapura.

Rudi menjelaskan saat ini pemain data center besar juga sudah melirik Indonesia, untuk dibangun fasilitas yang setara dengan Amerika dan Singapura. Pemain besar seperti Google tau Alibaba Cloud juga tengah membangun data center di Indonesia.

"Pelan-pelan kita aware perlu tarik data itu ke Indonesia. Kita harus punya data center di Indonesia. Ketika data center itu ada di Indonesia kita tidak perlu lagi akses ke luar Indonesia baik itu hub Amerika atau Singapura," jelas Rudi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Tarik Kecap-Saus ABC Buatan RI, Begini Faktanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular