Gasifikasi Batu Bara Rusak Lingkungan? Ini Kata ESDM

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
19 March 2021 16:47
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pemerintah telah mengeluarkan peraturan turunan dari Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Adapun salah satunya Peraturan Pemerintah yang diterbitkan yaitu Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus menggencarkan hilirisasi batu bara, salah satunya melalui proyek gasifikasi batu bara. Namun, gasifikasi masih diragukan oleh aktivis lingkungan karena secara teknologi dianggap masih menimbulkan emisi, sehingga berdampak negatif pada lingkungan.

Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mementahkan pandangan tersebut. Menurutnya, proyek gasifikasi batu bara justru bisa mengurangi dampak negatif lingkungan.

"Proyek hilirisasi batu bara mengurangi dampak negatif lingkungan dengan menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan," ungkapnya kepada media dalam 'Bimasena Energy Dialogue 4', Jumat (19/03/2021).

Sementara itu, demi mendorong pelestarian lingkungan di sisi hulu, menurutnya Ditjen Minerba akan terus mensosialisasikan ketentuan di dalam UU No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).

Di dalam UU Minerba disebutkan sejumlah kewajiban terkait dengan lingkungan beserta sanksinya. Di sisi hulu, imbuhnya, ada kewajiban untuk melakukan reklamasi pasca tambang.

"Kami terus mensosialisasikan ketentuan UU No 3 (UU Minerba), dengan sanksi lebih tegas bagi pelaksanaan kewajiban lingkungan," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin mengatakan bahwa proyek gasifikasi ini tidak sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Dia menegaskan, gasifikasi batu bara secara teknologi lebih ramah lingkungan daripada pemanfaatan batu bara untuk PLTU. Menurutnya, karbon emisi yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan PLTU.

"Jadi berbeda dengan PLTU, teknologi gasifikasi ini lebih ramah lingkungan. Karena karbon emisi yang dihasilkan jauh lebih kecil dari PLTU," paparnya dalam 'Green Talk: Siap-Siap Gasifikasi Batu Bara' di akun YouTube BeritaSatu, Senin (23/02/2021).

Gasifikasi batu bara yakni mengolah batu bara kalori rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) yang nantinya bisa digunakan untuk substitusi Liquefied Petroleum Gas (LPG).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Proyek Gasifikasi Bakal Serap Batu Bara 103 Juta Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular