
BPJS Kesehatan: Masih Ada 1,6 Juta PBI Bermasalah

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan masih ada 1,6 juta data Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang bermasalah terkait validitasnya. Sebanyak 1,1 juta data bermasalah berasal dari Papua.
Ali menjelaskan dari catatannya ada sekitar 27 juta data PBI yang bermasalah mengenai validitasnya dan sebagian besar sudah berhasil divalidasi. Saat ini tersisa 1,6 juta data PBI yang bermasalah.
"Ada sekitar 27 juta data PBI yang bermasalah mengenai validitasnya dan itu sudah kami kami sudah validasi, kami cleansing kemudian tinggal 1,6 juta yang masih bermasalah. [...] Sebanyak 500 ribu berasal dari luar Papua, termasuk yang banyak di NTT," jelas Ali saat melakukan rapat dengan Komisi IX DPR, Rabu (17/3/2021).
BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan saat ini masih melakukan proses pembersihan atau cleansing data Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan terus memperbaharui data PBI, sehingga penerimanya tepat sasaran.
BGS, sapaan akrab Budi Gunadi mengakui akan mempertimbangkan silang data atau melakukan cross check data penerima PBI dengan sumber data lain, yang tidak melanggar aturan kerahasiaan data kementerian/lembaga seperti data pelanggan PT PLN.
"Jadi penerima database PBI tapi kalau misalnya meteran PLN sampai 6.600 VA itu kayaknya kan tidak cocok. Even, kalau di atas 2.200 VA harusnya sudah tidak cocok. Korelasi seperti itu harusnya bisa dilakukan, nanti kami akan coba lakukan apakah memungkikan," jelas Budi.
Apabila memungkinkan, Budi bahkan juga akan melakukan pengecekan silang dengan data perbankan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya pemerintah agar penerima PBI merupakan golongan masyarakat yang tidak mampu dan layak menerima bantuan pemerintah.
"Bisa tidak kami lihat apakah penerima PBI, misalnya memiliki limit kartu kredit Rp 10 juta, itu kan tidak cocok, atau even penerima PBI punya limit kartu kredit Rp 5 juta juga tidak cocok. Jadi, nanti kami akan coba melakukan cross checking untuk menjawab pertanyaan mengenai ketepatan database PBI yang ada di BPJS Kesehatan," tuturnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! 95% Warga Papua Sudah Terlindungi Jaminan Kesehatan