Nggak Ngadi-ngadi! Data Ini Bilang RI Bisa Kendalikan Pandemi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 March 2021 21:15
Warga lansia memeriksa kesehatan sebelum menerima vaksinasi Covi-19 di Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Warga lansia memeriksa kesehatan sebelum menerima vaksinasi Covi-19 di Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perlahan tetapi pasti, Indonesia mulai mampu mengendalikan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Berbagai data menunjukkan bahwa kadar kengerian pandemi terus berkurang.

Data pertama tentu jumlah kasus baru. Pada Kamis (11/3/2021), pasien positif corona di Tanah Air bertambah 5.144 orang. Ini adalah yang terendah sejak 30 November 2020.

Dalam 14 hari terakhir (26 Februari-11 Maret 2021), rata-rata penambahan pasien baru adalah 6.363 orang per hari. Jauh melandai ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yaitu 8.760 per hari.

Data kedua adalah kasus aktif, menunjukkan jumlah pasien yang masih menjalani perawatan. Kasus aktif menjadi penting karena menjadi gambaran seberapa berat beban yang ditanggung oleh sistem kesehatan suatu negara.

Per 11 Maret 2021, jumlah kasus aktif tercatat 141.070 orang. Ini adalah yang terendah sejak 15 Januari 2021.

Puncak kasus aktif di Indonesia terjadi pada 5 Februari 2021, kala itu mencapai 176.746 orang. Jadi sejak puncak itu, kasus aktif sudah berkurang 20,18%.

Data ketiga adalah tingkat reproduksi efektif (Rt). Jika Rt masih di atas 1, maka artinya seorang pasien positif masih berisiko menulari orang lain. Rantai penularan masih terjadi.

Ada kabar gembira. Berdasarkan catatan Bonza per 11 Maret 2021 pukul 06:20 WIB, tinggal 10 dari 34 provinsi yang punya Rt di atas 1. Di sebagian besar provinsi, rantai penularan sudah bisa diputus.

Halaman Selanjutnya --> Warga Patuh #dirumahaja

Setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan tekanan pandemi virus corona mereda. Pertama adalah kepatuhan masyarakat untuk #dirumahaja.

Pemerintah telah memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Aktivitas Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 22 Maret mendatang. Kebijakan ini mampu membatasi aktivitas dan mobilitas warga sehingga penularan virus corona lebih terkendali.

Mengutip data Covid-19 Community Mobility Report keluaran Google, aktivitas masyarakat Indonesia di rumah per 5 Maret 2021 masih 6% di atas kondisi normal. Sementara kunjungan ke tempat kerja 26% di bawah normal, tempat transit (stasiun, terminal, halte, dan sebagainya) 35% di bawah hari biasa, serta pusat perbelanjaan dan lokasi wisata 17% di bawah biasanya.

Kedua adalah vaksinasi anti-virus corona yang semakin masif. Per 7 Maret 2021, jumlah vaksin yang telah disuntikkan ke lengan Warga Negara Indonesia tercatat 4.022.544 dosis. Rata-rata tujuh harian adalah 190.340 dosis per hari.

Jika tren positif ini terus berlanjut, bahkan ditingkatkan, maka Indonesia punya harapan untuk bebas dari pandemi dengan cepat. Kuncinya, masyarakat harus disiplin menegakkan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) sedangkan pemerintah mesti konsisten dengan 3T (testing, tracing, treatment) plus mempercepat dan memperluas vaksinasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular