
AS Tunjuk 2 Pengacara Awasi Dana Korban Kecelakaan Boeing

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjuk dua pengacara terkemuka, Kenneth Feinberg dan Camille Biros mengawasi dana kompensasi sebesar US$ 500 juta kepada 346 korban kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX.
Dana tersebut merupakan bagian dari penyelesaian Departemen Kehakiman AS senilai US$ 2,5 miliar yang dicapai pada bulan Januari dengan Boeing Co setelah jaksa menuduh perusahaan tersebut melakukan penipuan atas sertifikasi 737 MAX menyusul kecelakaan Lion Air pada 29 Oktober 2019 dan bencana Ethiopian Airlines pada 10 Maret 2019.
"Boeing mengatakan, pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan Mr. Feinberg dan Ms. Biros untuk memastikan distribusi dana kompensasi ini dengan cepat," tulis Reuters, dikutip Kamis (11/3/2021).
Penyelesaian tersebut memungkinkan Boeing untuk menghindari tuntutan pidana, tetapi tidak berdampak pada proses pengadilan perdata terhadap produsen pesawat yang dituntut oleh keluarga korban.
Feinberg dan Biros sebelumnya, telah mengelola banyak dana kompensasi termasuk untuk korban serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, tumpahan minyak Deepwater Horizon 2010, kerusakan saklar pengapian General Motors dan kasus lainnya.
Pada Juli 2019, Boeing menunjuk Feinberg dan Biros untuk mengawasi distribusi $ 50 juta yang terpisah kepada keluarga mereka yang tewas dalam kecelakaan itu.
Berdasarkan perjanjian Departemen Kehakiman, Boeing diminta untuk mengusulkan tiga kandidat untuk mengelola dana tersebut.
Mereka akan membuat rekomendasi tentang pembayaran tetapi Departemen Kehakiman akan membuat keputusan akhir tentang semua pembayaran tersebut.
Sementara itu, Boeing sebagian besar telah menyelesaikan tuntutan hukum Lion Air, namun masih menghadapi lebih dari 100 tuntutan hukum di pengadilan federal Chicago oleh keluarga korban kecelakaan Ethiopia yang menanyakan mengapa MAX terus terbang setelah bencana pertama.
Mereka meminta regulator untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk membiarkan 737 MAX terbang lagi setelah larangan keamanan selama hampir dua tahun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditemukan! Bagian Tubuh & Properti Diduga Milik Korban SJ-182