Waduh! Masalah Mesin, Boeing 737 Mendarat Darurat di Laut

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
03 July 2021 11:40
Infografis/Kisah Boeing 737: Mesin Uang Hingga Nasib Suram Seri 737 MAX/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Kisah Boeing 737: Mesin Uang Hingga Nasib Suram Seri 737 MAX

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam insiden itu, kedua pilot dapat diselamatkan.

Mengutip CNBC International, otoritas penerbagan AS, yaitu FAA, menyatakan pesawat Transair penerbangan 810 melakukan pendaratan darurat di sekitar pulau Ohau pukul 1.30 pagi waktu setempat saat dalam penerbangan kembali ke bandara Honolulu, karena masalah mesin

"Pilot telah melaporkan masalah mesin dan berusaha kembali ke Honolulu ketika mereka terpaksa mendaratkan pesawat di air," kata FAA.

"FAA dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional akan menyelidiki kejadian ini."

Sementara itu laporan percakapan pilot dengan pengontrol lalu lintas udara (ATC) dan penjaga pantai AS yang beredar di situs LiveATC.net, diketahui pesawat mulai kehilangan daya setelah mesin nomor satu mati.

"Situasi kami: Kami kehilangan mesin nomor 1 dan kami langsung menuju bandara," salah satu pilot mengatakan kepada ATC Honolulu. Pilot mengatakan pesawat itu memiliki bahan bakar sekitar dua jam.

"Kita akan membutuhkan pemadam kebakaran."

"Ada kemungkinan kita akan kehilangan mesin lainnya," kata pilot. "Ini berjalan sangat panas."

Pengendali lalu lintas udara beberapa saat kemudian berkata: "Peringatan ketinggian rendah. Peringatan ketinggian rendah. Apakah Anda bisa naik?"

"Tidak. Negatif," kata pilot lain.

Kemudian kapten meminta pengontrol lalu lintas udara untuk "memberi tahu Penjaga Pantai."

FAA menyebut, pesawat Boeing yang mendarat darurat ini dibuat pada tahun 1975 dan ditenagai dua mesin buatan Pratt & Whitney. Pesawat itu bukan 737 Max, jet yang sebelumnya dilarang terbang oleh pejabat selama 20 bulan hingga November lalu setelah dua kecelakaan fatal.

Boeing sendiri mengatakan sedang memantau situasi ini, dan terus berkoordinasi dengan pihak FAA dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS atau NTSB.

"Kami mengetahui laporan dari Honolulu, Hawaii dan sedang memantau situasi dengan cermat," kata Boeing.

"Kami sedang berhubungan dengan NTSB dan bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak informasi."

Kecelakaan ini merupakan kesekian kalinya dialami oleh pesawat pabrikan Boeing pada tahun 2021 ini. Di awal tahun, tepatnya Januari 2021, Pesawat Boeing 737-500 yang dioperasikan Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu, Indonesia. Dalam insiden itu, seluruh penumpang dan kru meninggal dunia.

Kemudian kecelakaan berikutnya dialami oleh seri pesawat berbadan lebar Boeing 777 pada Februari 2021. Pesawat United penerbangan UA 328 mengalami sebuah insiden ledakan mesin pada saat lepas landas di Denver, AS. Dalam insiden itu seluruh penumpang selamat setelah pesawat dapat kembali ke Bandara Internasional Denver. Namun puing-puing mesin itu menghujani seluruh sudut kota.

Tak lama berselang, pesawat kargo seri Boeing 747 juga mengalami permasalahan pada mesin pesawat setelah lepas landas dari Maastricht, Belanda. Dalam kejadian itu pesawat berhasil mendarat darurat di Belgia. Akan tetapi, puing-puing pesawat sempat menghujani salah satu kota di Belanda lainnya, Meerssen.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Tunjuk 2 Pengacara Awasi Dana Korban Kecelakaan Boeing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular