Hilirisasi batu bara

Faisal Basri Bandingkan Subsidi DME dengan Benci Produk Asing

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
08 March 2021 11:50
Ekonom senior, Faisal Basri saat menghadiri acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Faisal Basri (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mengkaji rencana pemberian subsidi produk Dimethyl Ether (DME) hasil gasifikasi batu bara.

Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan subsidi itu tidak akan menyelesaikan masalah. Harga DME dari proyek gasifikasi batu bara akan relatif jauh lebih mahal.

"Nggak menyelesaikan masalah, jangan buang-buang uang US$ 2 miliar bikin DME di Sumatera, Bukit Asam. Dijamin 99% rugilah," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia dalam program Squawk Box, Senin, (08/03/2021).

Faisal membandingkan produksi DME yang mahal dengan gas yang mengucur dari perut bumi di negara-negara Timur Tengah. Jika lebih murah impor, menurut dia, lebih baik impor saja.

"Jangan berdasarkan premis pokoknya benci produk luar negeri, ya ndak bisa. Membenci produk luar negeri akan memunculkan oligarki-oligarki baru," kata Faisal.

Lebih lanjut, dia mengatakan, karena negara yang memproduksi DME hanya ada dua, yakni China dan Indonesia, maka mereka bisa dengan suka hati menentukan harga. Ini karena DME tidak ada harga pasar.



"Nggak ada market price karena produsen hanya ada di China dan Indonesia. China rugi. Ayo deh kita saatnya sekarang jangan meneruskan praktik yang memburu value extraction (ekstraksi nilai), saatnya value creation (menciptakan nilai)," ujar Faisal.

Dia mengharapkan, kegiatan baru diciptakan dari energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, juga bisa berkontribusi pada pemanasan global.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan, jika proyek gasifikasi ini secara nilai ekonomi menguntungkan negara, maka akan ada penugasan pemerintah. Dengan penugasan ini, maka subsidi akan diberikan ke produk DME.

"Subsidi, pemerintah sedang pertimbangkan dan mengkaji penugasan pemerintah. Kalau semua nanti, misalnya semua nanti ekonomi value menguntungkan negara, maka akan ada penugasan pemerintah. Penugasan ini, maka subsidi akan diberikan pada DME," paparnya dalam Green Talk: Siap-Siap Gasifikasi Batu Bara ditayangkan di kanal YouTube BeritaSatu, Senin malam (23/02/2021).

Dia mengatakan jika subsidi tetap diberikan sama dengan jumlah subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG). Namun setidaknya produk DME tidak perlu impor.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Program DME Cuma Iming-iming Demi Perpanjangan Konsesi'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular