
Biar Komoditas Tambang Idola Tak Sia-Sia, RI Lakukan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - RI memiliki tiga komoditas tambang yang diperkirakan bakal menjadi primadona di masa depan, antara lain nikel, tembaga, dan aluminium.
Deputi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan, agar komoditas tambang idola ini tidak sia-sia, maka pemerintah terus mendorong hilirisasi. Tujuannya, agar komoditas tambang ini memiliki nilai tambah.
Dengan mendorong peningkatan nilai tambah, imbuhnya, maka negara akan mendapatkan manfaat dan benefit yang maksimal.
"Kita harus dorong percepatan nilai tambah dari bahan-bahan mineral yang kita miliki. Saya pikir ini semua pesan utama dari Presiden, jangan lagi ekspor mineral mentah," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Rabu (03/03/2021).
Selain melalui hilirisasi, menurutnya para penambang juga harus menerapkan praktik penambangan yang baik atau good mining practices. Meski dilakukan penambangan, namun masalah lingkungan harus tetap menjadi perhatian dan kepedulian para penambang.
"Dari segi tata kelola, dari segi hubungan masyarakat bisa bagus dengan adanya tren super cycle. Kalau harga tinggi, kita harapkan praktik-praktik pertambangan benar, jangan merusak lingkungan dan lainnya," tegasnya.
Menurutnya, dunia akan melihat seperti apa proses penambangan dari masing-masing komoditas tambang. Pemanfaatan mobil listrik bakal menekan emisi karbon, namun jika penambangan tidak menerapkan good mining practices, maka ini akan menjadi sorotan global.
"Jadi, saya pikir ini dua hal yang penting, pertama kita tingkatkan nilai tambahnya, dan kedua kita juga terapkan good mining practices," tegasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beda dari Nikel, Kenapa Sih Industri Hilir Tembaga Gak Jalan?
