No Kaleng-kaleng, Investasi Pertamina Rp1.288 T Hingga 2024

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
05 March 2021 09:30
PHE WMO operasikan kembali anjungan PHE 12.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside

Anggaran investasi ini akan lebih banyak digelontorkan di sektor hulu, yakni sebesarĀ  US$ 64 miliar atau sekitar Rp 896 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$). Persentase investasi di sektor hulu mencapai 69,5% dari total rencana investasi.

"Dari rencana capex (capital expenditure/ belanja modal) US$ 92 miliar sampai 2024, upstream (hulu) masih dominan, sekitar 69%," ungkapnya.

Emma mengatakan dari sekitar US$ 64 miliar untuk hulu migas tersebut, sebesar US$ 45 miliar atau sekitar Rp 630 triliun akan dialokasikan untuk merger dan akuisisi, US$ 14 miliar untuk organik dan US$ 5 miliar untuk non organik.

Selebihnya, sebesar US$ 20 miliar atau sekitar 22% dari total investasi atau sekitar Rp 280 triliun akan dialokasikan untuk investasi bidang kilang bahan bakar minyak (BBM) dan petrokimia.

"Kami fokus bagaimana bantu CAD dan substitusi produk dari impor," ujarnya.

Selebihnya, US$ 8 miliar atau sekitar Rp 112 triliun akan dialokasikan untuk sektor gas, pembangkit listrik, dan energi baru terbarukan.

Pertamina agresif dalam berinvestasi, salah satunya untuk mengejar aspirasi pemegang saham agar perseroan bisa mencapai nilai perusahaan hingga US$ 100 miliar pada 2024.

"Kalau dilakukan secara tradisional Pertamina selama ini, mustahil capai terobosan. Dari sisi policy dan partnership dan stakeholder akan sangat menentukan keberhasilan aspirasi pemegang saham jadi 100 miliar dolar enterprise value di 2024,"tuturnya.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular