Wamen BUMN: Industri Baterai EV Bakal Jadi Andalan Energi RI

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 March 2021 12:30
Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co
Foto: Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tengah membentuk Indonesia Battery Holding (IBH) untuk mengelola industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.

Empat BUMN bakal keroyokan menggarap industri baterai ini, di antaranya Holding BUMN Industri Pertambangan Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Aneka Tambang Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, melalui investasi dari hulu sampai ke hilir, industri baterai kendaraan listrik ini akan menjadi industri masa depan, khususnya untuk energi baru terbarukan (EBT).

"Kita harapkan bahwa industri baterai tersebut betul-betul menjadi masa depan, khususnya di sektor energi baru dan terbarukan," paparnya dalam webinar 'Prospek BUMN 2021 Sebagai Lokomotif PEN dan Sovereign Wealth Fund', Kamis (04/03/2021).

Pahala menyebut, Indonesia tidak hanya bisa menjadi pasar, namun memiliki modal utama berupa sumber daya yang bisa digunakan untuk memproduksi baterai. Dengan demikian, menurutnya ini menjadi momentum yang positif untuk ikut berinvestasi.

"Kita juga memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan untuk memproduksi baterainya, sehingga ini betul-betul merupakan momentum positif bagi Indonesia untuk bisa berinvestasi dalam bisnis maupun sektor ekonomi masa datang," tegasnya.

Melalui model bisnis baru yang digarap BUMN, pihaknya berharap ini mampu mengembangkan ekonomi, tidak hanya jangka pendek namun juga jangka panjang.

"Bukan hanya untuk melakukan restart, Kita pun berharap melalui BUMN kita akan mampu untuk mengembangkan model bisnis yang baru," tuturnya.

Sebelumnya, Pahala menyampaikan IBH ditargetkan akan terbentuk pada Semester 1 2021. Diskusi dengan empat BUMN ini juga sudah dilakukan.

"Kami harap pembentukan IBH bisa dibentuk di Semester 1 tahun ini. Sudah ada diskusi empat badan usaha itu, juga sudah ada diskusi awal dengan para calon mitra, time line Semester 1 tahun ini," ungkapnya, Selasa (02/02/2021).

Dia menyebut nantinya IBH ini bisa menjadi satu perusahaan yang bisa melakukan kerja sama dengan para calon mitra.

"Jadi satu perusahaan yang bisa melakukan penandatanganan kerja sama joint venture (jv) dengan para calon mitra," jelasnya.

Rantai pasok dari industri baterai ini sangat panjang, mulai dari pertambangan, smelter, pembuatan pabrik prekursor, dan lainnya.

"Nah memayungi semua value chain itu Indonesia Battery Corporation (Indonesia Battery Holding) ini. Dimiliki empat perusahaan, MIND ID, Antam, PLN, dan Pertamina. Kita selalu sampaikan kita harus terintegrasi," jelasnya.

Di sisi hulu ada Antam, MIND ID, dan di hilir ada Pertamina dan PLN. Holding yang sudah dibentuk ini bisa menurutnya bisa melakukan kerja sama dengan calon mitra potensial, seperti dari China, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan negara Eropa.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keren! Luhut: Mobil Listrik Jadi Unggulan RI Setelah 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular