
Putra Raja Salman Bikin 'Pusing' Biden, AS Diserbu Kecaman

Sebelumnya dalam pemberitaan CNBC International pekan kemarin, empat pejabat menyebut intelijen AS membuat laporan soal keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi dalam pembunuhan Khashoggi.
MBS disebut menyetujui dan memerintahkan pembunuhan. Investigasi tersebut dilakukan CIA secara dominan.
Sebenarnya investigasi sudah diserahkan ke kongres sejak 2018. Namun sayangnya hal tersebut diabakan Presiden saat itu Donald Trump.
Laporan itu menyebut, satu regu beranggotakan 15 orang pergi ke Istanbul dari Saudi pada Oktober. Mereka semua diyakini berpartisipasi pada pembunuhan meski tak jelas apakah tim tahu target yang dituju.
Sejak 2017, menurut AFP, putra mahkota memiliki kendali mutlak atas operasi kerajaan. Sehingga sangat tak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi tanpa seijin Putra Mahkota.
Dokumen lain, di pengadilan Kanada menyebut, para algojo pembunuh Khashoggi menggunakan dua jet pribadi milik perusahaan yang disita MBS. Dokumen itu dilabeli top secret alias sangat rahasia dan ditandatangani seorang menteri Saudi yang menyampaikan bahwa hal tersebut adalah perintah MBS.
Hal ini tentu dibantah Arab. Dalam pernyataannya medianya Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyebutnya penilaian yang salah.
"Pemerintah kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan kerajaan," tegas Kemlu.
"(Saudi) mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat."
"Sangat disayangkan bahwa laporan ini, dengan kesimpulan yang tidak dapat dibenarkan dan tidak akurat, dikeluarkan sementara kerajaan dengan jelas mengecam kejahatan keji ini, dan kepemimpinan kerajaan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi.
"Kerajaan menolak tindakan apa pun yang melanggar kepemimpinan, kedaulatan, dan kemandirian sistem peradilannya."
Khashoggi (59 tahun) dan kritikus keluarga kerajaan Saudi, pergi ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Ia diketahui tidak pernah muncul kembali setelah masuk ke gedung itu. Ia dinyatakan dibunuh di gedung itu dengan cara mutilasi. Jasadnya tidak pernah ditemukan hingga hari ini.
[Gambas:Video CNBC]
