Malapetaka Myanmar, 18 Orang Tewas Sehari di 'Tangan' Junta

Sementara itu, kantor hak asasi manusia PBB mengatakan junta telah menggunakan "kekuatan mematikan" untuk menghadapi demonstran yang damai. PBB mengutuk keras tindakan tersebut.
"Kami mengutuk keras kekerasan yang meningkat terhadap protes di Myanmar dan menyerukan kepada militer untuk segera menghentikan penggunaan kekuatan terhadap pengunjuk rasa damai," kata Ravina Shamdasani, juru bicara kantor hak asasi manusia PBB.
"Mendesak masyarakat internasional untuk berkumpul dan mengirimkan sinyal yang jelas kepada militer bahwa mereka harus menghormati keinginan rakyat Myanmar seperti yang diungkapkan melalui pemilihan dan menghentikan penindasan," kata juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric.
Sebelumnya sejumlah negara telah memberi sanksi ke pejabat junta, seperti AS dan Inggris. Beberapa negara termasuk Bank Dunia juga menyetop pembiayaan untuk Myanmar.
[Gambas:Video CNBC]
