Internasional

Myanmar Panas, 1.000 Massa Pro Junta Militer Turun ke Jalan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 February 2021 16:25
A police truck uses a water cannon to disperse protesters in Mandalay, Myanmar, on Saturday, Feb. 20, 2021. Security forces in Myanmar ratcheted up their pressure against anti-coup protesters Saturday, using water cannons, tear gas, slingshots and rubber bullets against demonstrators and striking dock workers in Mandalay, the nation's second-largest city. (AP Photos)
Foto: AP/Aung-Shine

Jakarta, CNBC Indonesia - SituasiĀ Myanmar makin tak kondusif. Pendukung dan penentang militer bentrok di jalan-jalan kota Yangon, Kamis (25/2/2021).

Melansir Reuters, ini terjadi ketika aparat memblokir mahasiswa yang berbaris menentang digulingkannya pemerintahan sipil di universitas utama di Yangon. Di saat yang sama 1.000 pendukung militer berkumpul dan berunjuk rasa di pusat bisnis itu.

Pendukung militer kemudian mengancam fotografer yang bertugas meliput berita. Ini membuat bentrokan pecah dengan massa penentang militer yang menyebabkan seorang fotografer terluka.

Bukan hanya itu pendukung militer juga disebut melemparkan batu dan menembak dengan ketapel. Ada laporan penikaman, namun belum bisa dikonfirmasi.

"Kami mahasiswa harus menghancurkan kediktatoran," kata pendemo anti kudeta Kaung Sat Wai (25).

"Sejak kudeta, hidup kami menjadi tanpa harapan. Mimpi kami mati."

Sementara itu, di wilayah lain Myanmar, para dokter mengadakan protes yang mereka sebut 'revolusi jas putih'. Aplikasi media sosial Facebook juga melarang platform mereka digunakan militer termasuk Instagram.

Sebuah kelompok hak asasi manusia (HAM) mengatakan 728 orang sudah ditangkap aparat. Sebelumnya pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan pejabat partai pemenang pemilu November 2020 ditahan dengan tudingan kecurangan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Panas, Mogok Besar-besaran Bakal Guncang Myanmar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular