
Ini Pesawat AEW & C, 'Siluman Langit' Bidikan Menhan Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo terus menggenjot modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) tanah air.
Untuk matra udara, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) mulai tahun ini hingga 2024 akan merealisasikan berbagai alutsista modern secara bertahap. Salah satu yang akan diboyong adalah AEW & C merupakan pesawat multifungsi yang dirancang untuk mendeteksi pesawat, kapal, dan kendaraan dalam jarak jauh.
Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan rencana itu dalam pembukaan Rapat Pimpinan TNI AU Tahun 2021 di Jakarta, Kamis (18/2/2021).
Beberapa hari di antara alutsista tersebut antara lain:
Pesawat multi-role combat aircraft, F-15 EX dan Dassault Rafale,
Radar GCI3,
Pesawat berkemampuan Airborne Early Warning & Control,
Pesawat tanker, yakni Multi Role Tanker Transport,
Pesawat angkut C-130 J,
UCAV berkemampuan MALE,
dan lain sebagainya.
Selain pesawat multi-role combat aircraft, F-15 EX dan Dassault Rafale, rencana TNI AU merealisasikan akuisisi pesawat berkemampuan Airborne Early Warning & Control turut menjadi sorotan. Maklum, Indonesia belum memiliki pesawat sekelas tersebut.
Sejauh ini, Indonesia, dalam hal ini TNI AU baru memiliki pesawat pengintai udara Boeing 737-200. Pesawat itu, memiliki kemampuan SLAMMR, Infra Red Detection System, Search Radar, dan seluruh sistem navigasi serta komunikasi.
Sementara itu, TNI AL memiliki CN-235 MPA yang dilengkapi sistem navigasi, komunikasi, dan misi. Pada Desember 2009, TNI AL membeli 3 unit CN-235 MPA.
Pesawat itu menggunakan sistem Thales Amascos, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II, thermal imaging dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning receiver, dan CAE's AN/ASQ-508 magnetic anomaly detection system
Lalu, apa itu AEW & C? AEW & C merupakan pesawat multifungsi yang dirancang untuk mendeteksi pesawat, kapal, dan kendaraan dalam jarak jauh. AEW & C juga melakukan komando dan kendali atas ruang pertempuran dalam pertempuran udara.
AEW & C juga digunakan untuk melakukan pengawasan, termasuk target di darat, dan sering melakukan fungsi C2BM (Command and control, battle management). Fungsi ini identik dengan pengawas lalu lintas udara yang diberikan komando militer.
AEW & C bisa mendeteksi dan melacak target dan membedakan antara pesawat kawan dan lawan. AEW & C kerap digunakan dalam operasi udara ofensif maupun defensif.
NATO dan tentunya AS dikenal memiliki dan menguasai teknologi AEW & C sejak lama.
