
Negara Pengguna Sedikit, Rafale Pilihan Prabowo Dipertanyakan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bakal memborong beberapa jet tempur untuk memperkuat pertahanan Indonesia, dua di antaranya pesawat multi-role combat aircraft, F-15 EX dan Dassault Rafale. Nama terakhir menjadi pertanyaan karena harganya dinilai biaya mahal untuk ukuran pesawat sejenis.
"Hambatan utama Rafale adalah biaya tinggi untuk pesawat berbadan ringan dengan spesifikasi yang menurut saya nggak terlalu spesialisasi. Rafale ini salah satu pesawat tempur termahal di internasional dan pembelinya nggak banyak," kata Pengamat Militer, Connie Rahakundini dalam Profit, CNBC Indonesia, Rabu, (24/02/2021).
Pengguna pesawat tempur ini tentu Prancis sebagai produsen, selain itu ada dari India. Namun keputusan India menggunakan Rafale karena terikat perjanjian kerjasama nuklir. Sehingga bukan semata-mata karena aspek pesawat tempurnya.
"Pertanyaan saya ini sangat mahal. Kalau sangat bagus kenapa Oman, Korea Singapura, Libya, Kuwait, Kanada, Brazil, Belgia, Swiss, Malaysia malah tidak membelinya? Ini harus jadi pertanyaan, karena kita mesti lihat," sebut Connie.
Salah satu alasan mengapa Connie menyebut mahal karena faktor produksi serta kedalaman riset dan teknologinya tidak begitu dalam. Kalah jika membandingkannya dengan Amerika Serikat atau Rusia.
"Bagi negara-negara pencari pesawat tempur, yang lain sudah betul, kita liat ke F-15. Kalau mau lebih ke F16 Viper atau F18 karena akan lebih hemat biaya," sebut Connie.
Pengguna jet tempur Rafale saat ini selain Prancis ada India, Mesir, dan Qatar.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article F-15 Pilihan Prabowo Ternyata Masuk 10 Jet Tempur Tercanggih