Internasional

Senjata Baru Hong Kong Keluar Resesi, Guyur Dana Rp 218 T

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 February 2021 15:07
A general view of Jumbo floating restaurants, one of the touristic spots of Hong Kong is seen, Tuesday, March 3, 2020. Hong Kong's Jumbo floating restaurants is closed
Foto: Hong Kong (AP Photo/Kin Cheung)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Hong Kong menganggarkan lebih dari 120 miliar dolar Hong Kong atau sekitar Rp 218 triliun (asumsi Rp 1.817/HKD) untuk menggenjot ekonominya. Kota otonomi khusus China itu kini resesi dalam dua tahun terakhir.

"Hong Kong mengalami kesengsaraan dalam dua tahun terakhir... Dengan epidemi yang masih bertahan, ekonomi kita belum keluar dari resesi," kata Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan dalam pidato anggarannya Rabu (23/2/2021), dikutip dari CNBC International.

Ekonomi Hong Kong telah mengalami kontraksi enam kuartal berturut-turut. Kota yang kembali ke China dari Inggris tahun 1997 itu berjuang dengan banyak krisis, perang perdagangan Amerika Serikat-China yang meningkat pada 2018, protes pro-demokrasi selama berbulan-bulan pada 2019 hingga pandemi yang sedang berlangsung sejak Desember 2019.

Selama setahun terakhir, pemerintah Hong Kong telah meningkatkan pengeluaran. Sebagian didanai dengan menarik cadangan fiskal, untuk membantu bisnis dan rumah tangga mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.

Menurut Chan, itu juga membawa defisit anggaran ke rekor tertinggi 257,6 miliar dolar Hong Kong (Rp 468 triliun) pada tahun keuangan saat ini yang berakhir Maret mendatang. Defisit anggaran untuk tahun keuangan mendatang diperkirakan 101,6 miliar dolar Hong Kong (Rp 184 triliun), tambahnya.

Secara rinci, Chan mengumumkan anggaran akan dimulai bulan April ini. Terdiri dari 8,4 miliar dolar Hong Kong (Rp 15,2 triliun) untuk pengadaan dan administrasi vaksin Covid-19, lalu 9,5 miliar dolar Hong Kong (Rp 17,2 triliun) tindakan untuk mendukung bisnis termasuk pengurangan pajak keuntungan dan pembebasan biaya pendaftaran bisnis.

Untuk individu, dukungan termasuk pengurangan pajak gaji, jaminan pinjaman dan voucher konsumsi senilai 5.000 dolar Hong Kong (Rp 9 juta) untuk setiap penduduk yang memenuhi syarat. Cadangan fiskal Hong Kong diharapkan menjadi 902,7 miliar dolar Hong Kong (Rp 1,6 kuadriliun) pada akhir Maret dan bisa turun menjadi sekitar 801,1 miliar dolar Hong Kong (Rp 1,4 kuadriliun) dalam waktu satu tahun, menurut perkiraan resmi.

Sebelumnya, data resmi menunjukkan ekonomi Hong Kong menyusut 6,1% pada 2020. Ini mempercepat dari kontraksi 1,2% di tahun sebelumnya.

Namun Chan optimis ekonomi kota akan kembali tumbuh tahun ini. Dia mengatakan PDB diperkirakan meningkat 3,5% menjadi 5,5% tahun ini dan rata-rata 3,3% setiap tahun dari 2022 hingga 2025.

"Tapi kemajuan pemulihan ekonomi tahun ini akan bergantung pada perkembangan epidemi," katanya lagi.

Hong Kong memulai program vaksinasi Covid minggu ini. Pemerintah mengatakan telah membeli total 22,5 juta dosis vaksin Covid pekan lalu.

Otoritas kota meyakinkan vaksin cukup untuk semua orang di kota. Dengan populasi sekitar 7,5 juta, Hong Kong telah melaporkan lebih dari 10.890 kasus virus corona dan 197 kematian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hong Kong Resesi! PDB Kuartal II/2022 Kontraksi 1,4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular