Sri Mulyani: Tanpa Bansos, Jumlah Orang Miskin Melonjak 11,8%

Lidya Julita S., CNBC Indonesia
23 February 2021 14:12
Potret Kemiskinan Ibu Kota di Tengah Pandemi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Potret Kemiskinan Ibu Kota di Tengah Pandemi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemiskinan di Indonesia diperkirakan bisa melonjak sampai 11,8% pada tahun lalu seperti yang diramalkan oleh Bank Dunia bila tidak ada program pemulihan ekonomi nasional (PEN) khususnya bantuan sosial (bansos).

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual pada Selasa (23/2/2021).

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis jumlah penduduk miskin di Tanah Air per September 2020 adalah 27,55 juta jiwa. Jumlah ini setara dengan 10,19% dari total populasi.

"PEN 2020 fokus bansos adalah mengurangi dan mencegah pemburukan kondisi masyarakat akibat pukulan covid. apabila pemerintah tidak lakukan pembangkitan bansos maka tingkat kemiskinan di RI melonjak 11,8%," ungkap Sri Mulyani.

Menurutnya hal tersebut membuktikan dampak positif dari penyaluran bansos kepada masyarakat miskin. Begitu juga kepada masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan akibat pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini pun turut menahan tekanan terhadap kontraksi ekonomi pada 2020 yang terealisasi pada -2,07%.

"Dengan bansos konsumsi rumah tangga paling tidak alami bantuan atau signifikan arahnya tepat dan diberikan prioritas paling besar," jelasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bansos Di Kala Covid-19 Tekan Lonjakan Angka Kemiskinan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular