
Pendemo Myanmar Serbu Kedubes RI, Ini Penyebabnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar 'digeruduk' para demonstran anti kudeta. Hal ini terjadi, Selasa (23/2/2021).
Mereka menuding RI mendukung junta militer. Ini terkait pemberitaan Reuters Senin (22/2/2021), yang menyebut Indonesia tengah melobi ASEAN untuk menyetujui pemilu ulang di negeri Burma.
Dalam laporan eksklusifnya, ada tiga sumber yang dikutip media tersebut. Namun, meski menyetujui pemilu ulang yang dibuat junta, RI meminta pemilu harus dipastikan terselenggara dengan adil dan inklusif.
Dalam berita itu dituliskan bahwa dua pejabat senior Indonesia secara anonim mengatakan bahwa solusi yang dipimpin secara diplomatis harus fokus pada pencegahan pertumpahan darah. Ini akan membuat militer menghormati komitmennya untuk mengadakan pemilihan baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang.
Indonesia juga disebut meminta ASEAN untuk memfasilitasi dialog antara junta dan pengunjuk rasa. Proposal RI itu, kabarnya, sudah mendapat dukungan beberapa negara ASEAN. Pemberitaan terbit berbarengan dengan perjalanan dinas yang dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sementara itu saat dikonfirmasi CNBC Indonesia Juru Bicara Teuku Faizasyah mengatakan sudah mendapatkan informasi soal demonstrasi. Namun ia menegaskan hal ini karena kesalahpahaman.
"Sudah ada informasi terkait demonstrasi tersebut. Tampaknya ada kesalah fahaman di sana atas berita di Reuters terkait rencana aksi dlm konteks ASEAN bagi satu solusi maslaah Myanmar," tegasnya melalui pesan singkat.
"Sementara posisi nasional Indonesia sudah sangat jelas, bisa dilihat lagi saat Ibu Menlu berbicara di Brunei terkait Myanmar."
Sebelumnya, seorang wartawan lokal Myanmar memosting demo yang terjadi di luar Kedubes RI. Pengunjuk rasa membawa foto pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan juga beberapa poster yang bertuliskan perlawanan kepada pemilu militer.
"Kami tidak butuh pemilu baru!" seru demonstran dalam aksi yang dilaporkan itu. "Kami ingin pemerintah yang telah kami pilih untuk KEMBALI. Hormati suara kami!" tulis salah satu slogan lain.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penjelasan Kemlu Soal Pendemo Myanmar Serbu Kedubes RI
