
Ironi PPKM: Kasus Covid-19 tidak Turun, Ekonomi yang Menciut!

Padahal pelaksanaan PKKM sudah terbukti membuat ekonomi tertekan. Ini terlihat dari dua indikator yaitu Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) dan penjualan ritel.
Bank Indonesia (BI) melaporkan, IKK pada Januari 2021 adalah 84,9. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 96,5.
IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau masih di bawah 100, maka konsumen secara umum pesimistis dalam memandang perekonomian, baik saat ini hingga enam bulan yang akan datang.
"Pada Januari 2021, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah dari bulan sebelumnya, diindikasi karena diberlakukannya kebijakan PPKM di beberapa wilayah, khususnya Jawa dan Bali, yang berdampak pada kembali menurunnya aktivitas ekonomi dan terbatasnya penghasilan masyarakat. Keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini melemah disebabkan penurunan penghasilan rutin (gaji/upah/honor) maupun omset usaha, yang ditengarai akibat PPKM.
"Keyakinan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada Januari 2021 juga tercatat menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Sejalan dengan penurunan keyakinan terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama pada Januari 2021 juga mengalami penurunan, terutama pada jenis barang elektronik, furnitur, dan perabot rumah tangga," jelas laporan BI.
Kemudian untuk penjualan ritel, BI memperkirakan terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif) 14,2% dbandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Penjualan ritel belum pernah tumbuh positif sejak November 2019.
"Secara bulanan, IPR Januari 2021 diprakirakan menurun -1,8% sejalan dengan faktor musiman permintaan masyarakat yang menurun pasca-HBKN di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah," sebut keterangan tertulis BI.
Perkembangan ini tentu harus menjadi pertimbangan pemerintah. Sudah terbukti bahwa PPKM membuat ekonomi terluka. Namun sejauh ini, mengorbankan ekonomi demi mengendalikan wabah masih jauh panggang dari api. Jangan sampai ekonomi dikorbankan sia-sia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)