
Anies Soal Banjir Jakarta: Hujan Ekstrem Hingga Luapan Kali

Jakarta, CNBC Indonesia - Banjir melanda Jakarta sepanjang Sabtu (20/2/2021). Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, per pukul 12.00 WIB, sebanyak 113 rukun warga (RW) tergenang. BPBD DKI Jakarta juga mencatat 3.311 orang mengungsi di 44 lokasi pengungsian.
Banjir juga menghantam sejumlah fasilitas publik yang krusial seperti Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) hingga jantung ibu kota, yaitu Jalan Sudirman. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan persiapan menghadapi banjir telah dilakukan dengan matang dengan tujuan meminimalisasi risiko.
"Tahun ini, jumlah RW yang tergenang berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Luas wilayah genangan dan banjir juga berkurang," tulis akun Twitter resmi Pemprov DKI Jakarta @DKIJakarta seperti dikutip CNBC Indonesia, Minggu (21/2/2021).
Dalam dua kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Anies menjelaskan biang kerok banjir yang menghantam DKI Jakarta. Momen pertama saat bersama Wagub Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria serta seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta meninjau langsung ketinggian air dan menggelar rapat koordinasi di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021) pagi.
Dalam kesempatan tersebut Anies menyampaikan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, Jabodetabek mengalami kondisi hujan ekstrem dengan intensitas di atas 150 mm/hari.
"Sejak tadi malam Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan yang cukup intensif di Pasar Minggu. Ini catatan dari BMKG, curah hujan sampai 226 mm, di Sunter Hulu 197 mm, di Halim sampai 176 mm, Lebak Bulus 154 mm. Semua angka di atas 150 mm, adalah kondisi ekstrem," ujar Anies.
Kondisi hujan ektrem ini yang membuat beberapa wilayah di Jakarta tergenang air, dikarenakan kapasitas sistem drainase yang saat ini ada di Jakarta berkisar 50 sampai 100 mm. Sehingga apabila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, maka akan terjadi genangan.
Meskipun demikian, Anies menegaskan bahwa prioritas Pemprov DKI dalam penanganan genangan ada dua. Pertama adalah tidak adanya korban jiwa dan kedua genangan harus surut kurang dari 6 jam setelah turun hujan.
"Nah, kita nomor satu memastikan seluruh masyarakat itu aman, prioritas kita pertama dan terutama adalah memastikan warga selamat, jangan sampai ada korban jiwa," kata Anies.
"Prioritasnya adalah keselamatan, memastikan warga yang terdampak bisa memiliki tempat istirahat sementara. Begitu air surut mereka bisa kembali ke rumahnya. Selama mereka di sana kebutuhan pangan, kebutuhan layanan kesehatan dipastikan tersedia. InsyaAllah begitu surut, mereka bisa kembali berkegiatan," lanjutnya.
Tidak hanya itu, Anies bilang Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan dapur umum, tenda untuk mereka yang mengungsi sementara dan juga tenda isolasi mandiri Covid-19 bagi mereka yang memiliki gejala atau terdeteksi dari tes antigen terpapar Covid-19. Obat-obatan dan prasarana juga disiapkan.
Lebih lanjut, eks menteri pendidikan dan kebudayaan itu juga menjelaskan proses untuk segera mengalirkan air dari tempat-tempat yang tergenang untuk kembali ke sungai, sehingga target genangan surut dalam 6 jam dapat tercapai.
"Jadi alhamdulillah, kita seluruh jajaran bekerja responsif, mudah-mudahan kita ingin memastikan semua selamat. Dan targetnya adalah kita di tempat yang di situ terjadi genangan, maka bila tidak ada kendala khusus, seperti tanggul yang jebol dan lain lain, diharapkan dalam enam jam bisa surut," kata Anies.