Ditembak di Kepala, Korban Tewas di Demo Myanmar Bertambah

Monica Chua, CNBC Indonesia
20 February 2021 20:50
Red Cross workers carry a man on a stretcher in Mandalay, Myanmar on Saturday, Feb. 20, 2021. Security forces in Myanmar ratcheted up their pressure against anti-coup protesters Saturday, using water cannons, tear gas, slingshots and rubber bullets against demonstrators and striking dock workers in Mandalay, the nation's second-largest city. (AP Photos)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang lelaki anti-kudeta dipastikan menjadi korban tewas kedua dalam kudeta Myanmar, setelah ditembak oleh polisi di kepalanya ketika melakukan aksi unjuk rasa di Kota Mandalay, Myanmar pada hari ini Sabtu, 20 Februari 2021. Kabar ini dilaporkan oleh asisten editor Voice of Myanmar, Lin Khaing.

Mengutip Reuters, polisi menembakkan senjata pada kerumunan para awak kapal yang mogok kerja untuk berunjuk rasa di kota Mandalay menentang kudeta yang terjadi di negara tersebut. Akibatnya beberapa orang mengalami luka berat dan di bawa ke rumah sakit setempat. Namun seorang lelaki dinyatakan tewas setelah tertembak di bahagian kepala.

Sebelumnya, seorang wanita muda, Mya Thwe Thwe Khaing (20) yang merupakan pengunjuk rasa anti-kudeta militer Myanmar tewas pada 18 Februari 2021 waktu setempat. Ia tewas beberapa hari setelah diduga tertembak di kepala dengan peluru tajam aparat yang mencoba membubarkan demonstran pada unjuk rasa 9 Februari 2021 lalu.

Myanmar dalam keadaan darurat setelah militer merebut kekuasaan pemerintah melalui kudeta pada 1 Februari 2021. Mereka mengklaim hasil pemilu November 2020 lalu curang tetapi belum memberikan bukti terkait dengan tuduhan tersebut.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Berdoa di Pagoda, Saya Tak Takut Corona!'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular