
'Berdoa di Pagoda, Saya Tak Takut Corona!'
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 October 2020 19:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang supir taksi di Myanmar nekat keluar rumah di tengah lockdown di negara tersebut. Pria bernama Ko Naing ini mengaku tidak takut terpapar virus corona karena merasa terlindungi oleh Tuhan.
Hampir setiap hari, Naing melakukan perjalanan untuk berdoa di luar Pagoda Shwedagon di Yangon, situs Buddha paling suci di negara itu.
"Saya tidak takut virus karena saya merasa terlindungi oleh agama saya dan rutin berdoa di pagoda," katanya seperti yang dilansir Reuters.
Negara berpenduduk 53 juta orang itu telah memberlakukan lockdown di kota terbesarnya, Yangon. Serta memberlakukan perintah karantina di rumah yang luas di seluruh kota untuk menghentikan penyebaran virus mematikan itu.
Pagoda Shwedagon diketahui telah memperpanjang penutupan pada bulan April untuk waktu yang lama. Hal ini tentunya mengganggu para peziarah yang datang kesana untuk pertama kalinya dalam sejarah baru-baru ini.
Alih-alih ditutup, Ko Naing rela bangun saat fajar setiap pagi untuk berdiri di luar gerbangnya yang terkunci. Ia menyalakan dupa dan mengabaikan hukuman karena melanggar lockdown Covid-19.
"Orang lain mendapat masalah tapi saya tidak. Mengapa? Karena saya percaya pada agama dan Budha saya," katanya.
Pemimpin negara Aung San Suu Kyi telah meminta masyarakatnya untuk membantu memerangi virus corona. Sementara itu, Suu Kyi juga mengatakan pemilihan umum Myanmar, yang dijadwalkan pada 8 November mendatang tetap dilanjutkan karena lebih penting daripada Covid-19.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000
Most Popular