Bukan Deteksi Virus, GeNose Deteksi Orang yang Positif Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa GeNose masuk dalam kategori breathlizer yang artinya sesuatu alat yang mengandalkan hembusan nafas.
"Memang GeNose tidak didesain mendeteksi virus. Tetapi alat ini bisa mendeteksi orang yang sudah terpapar. Kalau dia tak target virus, bagaimana bisa tahu?," ujarnya menjelaskan saat Hybrid Launching: GeNose C-19 Inovasi Indonesia untuk Pariwisata Indonesia secara virtual di Jakarta, Jumat (19/2/2021).
"Dalam hembusan nafas, ada senyawa, yang bisa membedakan. Apakah orang ini baik-baik saja ketika bernafas, atau terkena covid-19 atau terkena TBC atau penyakit lain," imbuhnya.
Dia menjelaskan bagaimana alat yang satu ini bisa menganalisa saat seseorang sudah terpapar virus. Menurutnya, alat kesehatan ini mengandalkan teknologi sudah revolusi industri 4 yang mengandalkan Artificial Intelligence (AI).
Menurutnya bagi yang sudah mendalami AI, kelebihannya adalah machine learning, yang tak pernah berhenti belajar. Begitu dijalankan akan terus update, akurasi. Caranya tentu saja dengan selalu mengumpulkan data-data yang sudah dikumpulkan. Sehingga semakin banyak GeNose dipakai, akan semakin baik bagi alat tersebut.
"Ini bukan alkes biasa. Kenapa ini spesial? Karena ini sesuatu yang baru. Inovasi," katanya.
Alat ini memang hanya digunakan 100 ribu kali. Namun bukan berarti setelah itu tak bisa lagi digunakan. Seperti halnya sebuah kendaraan yang turun mesin, GeNose juga bisa diperbaiki.
"Membeli GeNose jangan hanya sebagai expense. Membeli ini investment, jangka panjang. Kalau melihat ke situ (harga) Rp 60 juta bukan memberatkan," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Mengenal GeNose, Pendeteksi Covid-19 Karya Anak Bangsa
(dob/dob)