Sri Mulyani: 40 Juta Orang RI Tak Dapat Akses Air Minum Layak

Lidya Julita S., CNBC Indonesia
19 February 2021 16:20
Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021. (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021. (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, masih ada 15% dari masyarakat Indonesia (sekitar 40 juta orang) yang belum mendapatkan akses untuk mendapatkan air minum bersih.

Ia menjelaskan, yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan pada 2017 hanya 62,75%, kemudian naik menjadi 65,28% dan pada 2019 menjadi 84,91%.

"Ini peningkatan yang luar biasa, tapi tidak berarti kita puas karena berarti masih ada 15% rakyat kita yang belum mendapatkan layanan sumber air minum yang layak dan berkelanjutan," ujarnya secara virtual, Jumat (19/2/2021).

Oleh karenanya, ia sangat mendukung segala pembangunan yang bisa memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan air bersih yang layak. Sebab air bersih sangat penting untuk membangun ketahanan dan imunitas dari masyarakat terutama di masa pandemi ini.

Saat ini, Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah melakukan kerjasama dengan pihak swasta untuk pembangunan proyek SPAM Regional Jatiluhur I dengan skema Perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Proyek ini dilakukan dengan total nilai investasi sebesar Rp 1,7 triliun selama 30 tahun. Terdiri dari 2,5 tahun pembangunan dan 27,5 tahun pengoperasian.

"Nah proyek SPAM ini merupakan salah satu ikhtiar proyek infrastruktur yang sangat sangat penting dan prioritas yaitu memberikan ketersediaan air bersih dan air minum bagi masyarakat kita," jelasnya.

Menurutnya, meski anggarannya cukup besar namun dampak baiknya terutama ke sosial ekonomi akan sangat besar. Oleh karenanya, ia menekankan bahwa Kementerian Keuangan agar terus mendukung pembangunan infrastruktur seperti ini.

"Saya hampir yakin, sangat yakin bahwa biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil dibandingkan manfaatnya bagi masyarakat," tegasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 38% PDAM Sakit, RI Butuh Rp143 T untuk Air Bersih Hingga 2024

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular