
Kini Baru 11,3%, RI Targetkan Energi Bersih 27% di 2035

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) pada 2035 bisa mencapai 27% dan 2050 bahkan akan meningkat lagi menjadi 31%. Padahal saat ini, bauran energi baru terbarukan disebut baru mencapai 11,3%.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan upaya pemerintah mendorong bauran energi baru terbarukan ini tidak terlepas dari komitmen global dalam membatasi kenaikan suhu berkisar 1,5 derajat.
"Pemerintah menargetkan EBT 23% pada 2025, dan saat ini proporsi baru 11,3% dari bauran energi total," paparnya dalam webinar, Kamis (18/02/2021).
Untuk mendorong percepatan pencapaian target, pemerintah akan terus melanjutkan sejumlah kebijakan pemanfaatan EBT, antara lain melalui substitusi energi final primer dengan memanfaatkan teknologi yang ada untuk program pencampuran Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebesar 30% ke dalam solar atau dikenal dengan program biodiesel 30% (B30).
Kedua, melakukan substitusi energi primer fosil, yakni mengonversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Ketiga, meningkatkan kapasitas EBT, fokus pada pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan pemanfaatan EBT non listrik. Dan terakhir, mempercepat pengembangan baterai untuk kendaraan listrik.
Dengan kebijakan-kebijakan ini, pada 2035 proporsi energi bersih menurutnya akan mencapai 27% atau 48 GW. Menurutnya ini juga akan mengurangi emisi gas rumah kaca 370 juta ton CO2 dan mendorong industri membuat produk yang ramah lingkungan.
"Dengan kebijakan ini, pada 2035 proporsi energi bersih 27% atau 48 GW yang akan kurangi emisi gas rumah kaca 370 juta ton," jelasnya.
Menurutnya, Indonesia diberkahi dengan berbagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai 417 giga watt (GW), namun pemanfaatannya baru 2,5%. EBT berperan penting tidak hanya untuk menyikapi perubahan iklim, namun juga menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
"Indonesia juga berkomitmen mengurangi gas rumah kaca 29% dari business as usual. Kami komitmen kurangi gas rumah kaca 300 juta ton pada 2030," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan capaian bauran energi RI sudah mencapai 11,5%. Padahal pada 2025 bauran EBT ditargetkan mencapai 23%.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bisa Loh Kurangi Impor Energi, Begini Caranya!
