Produksi Migas Pertamina di Luar Negeri Tahun Ini Turun Tipis

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
18 February 2021 14:40
The sun sets behind an idle pump jack near Karnes City, Texas, Wednesday, April 8, 2020. Demand for oil continues to fall due to the new coronavirus outbreak. (AP Photo/Eric Gay)
Foto: Ilustrasi Kilang Minyak (AP/Eric Gay)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Internasional EP (PIEP), unit usaha PT Pertamina (Persero) yang mengelola lapangan minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri, menargetkan produksi migas pada tahun ini turun tipis menjadi 154,1 ribu barel setara minyak per hari (boepd) dari 155,2 ribu boepd pada 2020.

Direktur Utama PIEP John Anis mengatakan, turunnya produksi migas dari lapangan di luar negeri tahun ini karena adanya pemotongan produksi yang ditetapkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/ OPEC).

"Target PIEP tahun ini tidak beda jauh dengan tahun lalu karena masih memperhitungkan curtailment (pemotongan) OPEC," tuturnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/02/2021).

Dia mengatakan, pemotongan produksi ini dilakukan di hampir semua wilayah kerja operasi Pertamina di luar negeri, termasuk di Gabon dan Angola.

"Hampir di semua lapangan, termasuk yang di Gabon, Angola, dan lain-lain," ujarnya saat ditanya di mana saja yang mengalami pemotongan produksi.

Adapun perkiraan belanja modal pada tahun ini menurutnya diperkirakan mencapai US$ 128 juta.

Pertamina memiliki 13 wilayah operasi di 13 negara di luar negeri, antara lain di Aljazair, Malaysia, Irak, Kanada, Kolombia, Myanmar, Prancis, Gabon, Italia, Namibia, Nigeria, Angola, dan Tanzania.

Di Aljazair, Pertamina mengelola blok 405a yang terdiri dari Lapangan MLN, EMK, dan OHD.

Sementara di Malaysia, Pertamina mengelola enam blok dan 2 lapangan unitisasi. Dan di Irak perseroan mengelola Lapangan West Qurna 1 yang diperkirakan memiliki cadangan yang dapat dipulihkan sekitar 22 miliar barel minyak.

Pada 2017 lalu Pertamina mengakuisisi perusahaan migas berbasis di Prancis, Maurel et Prom (M&P) sebesar 72,65%. Aset dari akuisisi Maurel et Prom itu antara lain ada di Prancis, Kolombia, Gabon, Italia, Myanmar, Namibia, Nigeria, dan Tanzania.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Bawa 48 Juta Barel Minyak dari Lapangan Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular