
Ingin Jadi Perusahaan Kelas Dunia, Pertamina Gencarkan EBT

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memiliki target ambisius untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia, dengan nilai pasar mencapai US$ 100 miliar.
Direktur Strategi, Portofolio & Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Iman Rachman mengatakan, perusahaan migas kelas dunia kini beramai-ramai mengejar target emisi nol karbon sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk memerangi dampak perubahan iklim global.
Untuk itu, menurutnya perseroan juga terus mengupayakan program energi yang lebih ramah lingkungan ke depannya. Di tingkat nasional, Pertamina menurutnya terus mendukung tercapainya target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23% pada 2025.
"Bauran energi dari Pertamina di tahun 2030 dari total 5,5 terajoule, kontribusi dari energi baru terbarukan meningkat dari 1% di 2020 menjadi 13% di 2030," ungkapnya dalam Webinar DRTI Pertamina, Rabu (17/02/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan, Indonesia punya potensi energi baru terbarukan (EBT) 411 giga watt (GW), namun saat ini kapasitas terpasang baru 9,89 GW atau sekitar 2,4%.
Berdasarkan data International Renewable Energy Agency (IRENA), negara dengan pengguna EBT terbesar adalah China dengan kapasitas 726 GW, Amerika Serikat 266 GW, dan Brazil memiliki kapasitas terpasang 136 GW.
Dia mengatakan, Pertamina sudah cukup lama mengembangkan proyek EBT dan akan terus mengembangkannya ke depan demi kemandirian dan ketahanan energi dalam negeri.
Apalagi kini, lanjutnya, sejumlah perusahaan migas kelas dunia mulai melakukan transisi energi demi mewujudkan energi yang bersih dan ramah lingkungan.
Misalnya Shell, telah menggelontorkan US$ 1-2 miliar sejak 2017 untuk pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, seperti mengakuisisi perusahaan listrik terbesar di Eropa dan juga mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Selain itu, Exxon Mobil pada 2017 juga mulai mengembangkan teknologi mikro alga.
"Perusahaan lain juga masuk ke bisnis energi bersih misalnya BP, ENI, Chevron, Petronas, rata-rata di bisnis power seperti panel surya, turbin angin, baterai dan ke depan kendaran listrik," jelasnya.
Dia menegaskan agar Pertamina bisa menjadi perusahaan kelas dunia, maka Pertamina juga berkomitmen dalam menyediakan energi bersih dengan mendirikan PT Pertamina Power Indonesia (PPI). Beberapa wujud kerja PPI misalnya pemasangan panel surya di Cilacap, kantor pusat, dan lainnya.
"Menjawab tantangan jadi kelas dunia, Riset Teknologi Informasi (RTI) harus punya orientasi percepatan dan penyiapan menuju world class energy company," tegasnya.
Selain mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), saat ini Pertamina memiliki PLTS atap 5,6 mega watt (MW) di Kilang Cilacap, Kilang LNG Bontang, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan juga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Selain itu, perseroan juga memiliki proyek biogas di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Sumatera Utara, pengembangan kilang pengolahan bahan bakar minyak berbasis minyak kelapa sawit (bio refinery), proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME), hingga rencana pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Green Energy, Pertamina Bakal Investasi Rp 253,8 T
