Asing Menang Proyek Masuk Tol Tanpa Buka Kaca, Eh Digugat!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
11 February 2021 13:28
Presiden Joko Widodo meresmikan jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sepanjang 36,27 Km, di depan gerbang tol Warugunung, Jawa Timur, Selasa  (19/12/2017). Tol Sumo terhubung dengan Tol Mojokerto-Kertosono (Moker) yang telah beroperasi sebelumnya, sehingga total Surabaya - Jombang - Kertosono 76 km dapat ditempuh hanya sekitar 1 jam saja, atau 2 jam lebih cepat dari jarak waktu yang harus ditempuh sebelumnya.

Foto udara ruas Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Jawa Timur. Tarif Tol Sumo ditetapkan  berdasarkan Kepmen PUPR No.916 tahun 2017 sebesar Rp 1.050 per km untuk tarif golongan I atau Rp 38 ribu untuk jarak terjauh. 

Tol Sumo menambah panjang ruas tol di Jawa Timur menjadi 199 Km. Tambahan ruas tol ini merupakan bagian dari ruas tol Trans Jawa (Merak-Banyuwangi) sepanjang 1.167 Km yang ditargetkan tersambung keseluruhan pada akhir tahun 2019. Sementara jalur Merak - Surabaya sendiri ditargetkan rampung pada akhir 2018.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat digugat sekelompok orang yang menamakan diri Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo).

Gugatan ini terkait dengan proyek sistem transaksi tol nir sentuh atau Multi Lane Free FLow (MLFF) yang dimenangkan perusahaan asal Hungaria. Sistem MLFF yang rencananya dimulai 2022 memungkinkan pengguna tol tak perlu membuka kaca pintu mobil saat masuk gerbang tol.

Dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, gugatan itu didaftarkan Rabu 10 Februari 2021 dengan nomor perkara 37/G/2021/PTUN.JKT. Adapun, Cengly Malau Ginting sebagai kuasa hukum penggugat dari Forkorindo.

Dalam gugatan tertulis "Menyatakan batal atau tidak sah keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tanggal 31 Oktober 2019 Tentang Persetujuan Roatex Ltd. Zrt., (Hungaria) Sebagai Badan Usaha Pemrakarsa Pengadaan Infrastruktur Pemungutan Tol Non Tunai Nir Sentuh Berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) di Indonesia.

Sebelumnya dalam rilis resmi, Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF akan berkerja pada tahun ini. Diharapkan sistem ini akan diimplementasikan 100% di 2023. Para saat itu tidak ada lagi gardu tol dan pengguna jalan akan terhubung dengan satelit untuk proses pembayaran penggunaan jalan tol.

Roatex Ltd merupakan perusahaan asal Hungaria yang memenangkan proyek senilai Rp 6,45 triliun itu. Perusahaan ini juga merupakan pemrakarsa teknologi dengan masa konsesi selama 10 tahun.

Nantinya akan ada sebanyak 41 ruas jalan tol akan menjadi rute uji coba sistem. Ruas tol itu meliputi daerah Sumatera, Jawa dan Bali.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebentar Lagi! Masuk Tol Ini Tak Perlu Lagi Buka Kaca Mobil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular