
Peak Sudah Lewat, Era Pemulihan Dimulai!

Meski demikian, ada tiga alasan bahwa pemulihan berpeluang muncul kuartal I-2021 tahun ini yang menurut hemat kami berpotensi membuat penyaluran kredit perbankan berpeluang kembali ekspansif di kisaran 3%, berbalik dari posisi 2020 yang melemah 2,4%.
Pertama, vaksinasi yang dipusatkan di kota-kota besar dan padat penduduk akan membantu Indonesia menekan penyebaran corona dan secara bersamaan penggunaan alat detektor GeNose membantu pergerakan publik melalui transportasi umum berjalan normal kembali.
Dari sisi pencegahan, pemerintah terus mempercepat program vaksinasi dan menargetkan 40,2 juta warga Indonesia bisa tervaksin pada April. Di sisi lain, GeNose yang saat ini diberlakukan untuk penumpang kereta juga membantu pencegahan penyebaran Covid-19.
Tidak heran, kasus aktif Covid-19 di Indonesia melandai 3 hari berturut-turut meski Dari sisi pengobatan, plasma konvalesen juga sejauh ini efektif menangani pasien Covid-19. Jika kasus baru covid terus melandai, ada harapan ekonomi mulai pulih di ujung kuartal I-2020 (Maret).
Kedua, AS juga kian dekat dengan kesepakatan stimulus senilai US$ 1,9 triliun yang ditujukan untuk mendongkrak konsumsi masyarakat dan membantu pelaku usaha untuk mengatasi tekanan pandemi.
Mengutip Hamid Rashid, Kepala UN's Global Economic Monitoring Branch, stimulus membuat ekonomi negara maju, yang menyumbang 80% PDB dunia, hanya minus 2.5%. Dia menilai stimulus 2021 harus menyasar masyarakat langsung dan bukan hanya menyediakan likuiditas.
Inilah yang sedang dijalankan Presiden AS Joe Biden dengan memasukkan bantuan langsung tunai (BLT) US$1.400 per kepala dalam paket stimulus perdananya itu. Jika stimulus berjalan sesuai koridor tersebut, PBB memperkirakan ekonomi dunia tahun ini akan tumbuh 4,7%.
Ketiga, aktivitas manufaktur China pada Januari masih ekspansif, meski melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Survei Caixin/Markit menunjukkan bahwa Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) berada di angka 51,5 pada Januari.
China sejauh ini menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia, dengan porsi nyaris 20%. Pemulihan sektor manufaktur mereka akan menggairahkan sektor strategis nasional seperti perkebunan, tambang, industri kimia dasar, hingga manufaktur.
Namun jika vaksinasi terkendala dan pembatasan sosial berlarut-larut, maka penyaluran kredit perbankan pun berpeluang hanya tumbuh di kisaran 2% karena terbantu efek tarikan dari pemulihan ekonomi negara maju.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)[Gambas:Video CNBC]