
Sedih, Vaksinasi Covid-19 RI Kalah Jauh dengan India & Brasil

Bagaimana dengan Indonesia? Well, Indonesia baru memulai tahapan vaksinasi pada 13 Januari 2021, sekitar tiga pekan lebih lambat ketimbang Inggris dan AS. Indonesia menggunakan vaksin CoronaVac buatan Sinovac, perusahaan farmasi asal China.
Per 8 Februari 2021, total vaksin yang sudah disuntikkan di Indonesia adalah 985.855 dosis. Rata-rata tujuh harian vaksinasi berada di 58.702 dosis per hari.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya target vaksinasi sebanyak satu juta dosis per hari. Sampai saat itu, target itu masih sangat jauh dari realisasi.
Di sinilah predikat Indonesia sebagai negara berkembang begitu jomplang dibandingkan dengan AS atau Inggris. Ketersediaan alat kesehatan, tenaga medis, sampai keandalan logistik tentu jauh berbeda.
Begitu datang dari luar negeri ke Jakarta, vaksin harus didistribusikan ke ribuan kabupaten/kota yang kadang tidak mudah dijangkau. Vaksin ini harus disimpan di lemari pendingin, yang tentu membutuhkan listrik.
Masalahnya, ketersediaan listrik di beberapa daerah sama sekali berbeda dengan apa yang dinikmati di kota-kota besar. Byar-pet adalah pengalaman yang biasa di daerah, terutama di wilayah terpencil, terdepan, dan terluar.
"Bayangkan Anda punya satu lemari pendingin penuh dengan vaksin dan kemudian mati listrik. Semua vaksin itu harus masuk tempat sampah," tegas Ines Atmosukarto, ahli biologi molekuler, seperti dikutip dari Reuters.
"Mendapatkan pasokan vaksin bukan masalah. Masalahnya adalah distribusi," ujar Diah Saminarsih, Penasihat Senior Direktur Jenderal WHO, juga diberitakan Reuters.
Halaman Selanjutnya --> Ketimbang India dan Brasil, Indonesia Jauh Tertinggal
(aji/aji)