Sedih, Vaksinasi Covid-19 RI Kalah Jauh dengan India & Brasil

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 February 2021 13:25
Margaret Keenan, seorang nenek berusia 90 tahun dari Inggris, telah menjadi orang pertama di dunia yang menerima vaksin Pfizer COVID-19. (AP/Jacob King)
Foto: Margaret Keenan, seorang nenek berusia 90 tahun dari Inggris, telah menjadi orang pertama di dunia yang menerima vaksin Pfizer COVID-19. (AP/Jacob King)

Inggris menjadi negara pertama yang menjalankan program vaksinasi nasional bermodalkan vaksin buatan Pfizer-BioNTech. Berikutnya menyusul AS dengan vaksin yang sama.

Dengan status sebagai negara yang memulai vaksinasi paling awal, plus predikat sebagai negara maju yang unggul dalam segala hal, Inggris dan AS melaksanakan program vaksinasi dengan impresif. Awalnya memang berjalan lambat, tetapi seiring waktu proses vaksinasi mengalami akselerasi.

Mengutip catatan Our World in Data, jumlah vaksin corona yang sudah disuntikkan di Inggris Raya (Inggris, Skotlandia, Wales, Irlandia Utara) per 7 Februari 2021 adalah 12.806.587 dosis. Rata-rata tujuh harian vaksinasi adalah 430.859 dosis per hari.

AS lebih impresif lagi. Per 8 Februari 2021, AS sudah menyuntikkan 42.417.617 dosis vaksin. Rata-rata 7 harian vaksinasi berada di 1.456.459 dosis per hari. Luar biasa...


Entah karena vaksin atau karantina wilayah (lockdown), kini kasus corona di Inggris melambat signifikan. Kurva kasus corona sudah melandai.

Inggris sudah melakukan vaksinasi sejak 20 Desember 2020, artinya tepat tiga pekan atau 21 hari. Dalam 21 hari terakhir, rata-rata tambahan pasien positif baru adalah 25.061 orang, jauh di bawah rerata 21 hari sebelumnya yang mencapai 52.560 orang per hari.

Situasi serupa terjadi di AS. Negeri Adikuasa memulai proses vaksinasi pada 21 Desember 2021, jadi sudah 20 hari.

Dalam 20 hari terakhir, rata-rata tambahan pasien positif baru di AS adalah 143.104 orang per hari. Turun drastis ketimbang rerata 20 hari sebelumnya yaitu 226.875 orang setiap harinya.

Pemerintah Inggris menargetkan seluruh orang dewasa berusia di atas 50 tahun sudah menerima vaksin pada Mei tahun ini. Mengutip riset Citi, sepertinya Inggris akan mampu mencapai target seluruh populasi orang dewasa mendapatkan vaksin pada akhir Juli 2021.

Untuk AS, Citi memperkirakan target Presiden Joseph 'Joe' Biden untuk mencapai kekebalan kolektif (herd immunity) dalam 100 hari pemerintahannya bisa tercapai. Negeri Paman Sam diperkirakan bisa mewujudkan herd immunity paling lambat akhir 2021.

"Setidaknya 233 juta penduduk atau 70% populasi AS harus menerima 365-485 juta dosis vaksin untuk membentuk herd immunity. Jika rata-rata vaksinasi bertahan di kisaran 1-2 juta dosis per hari mulai Februari 2021, maka penyuntikan 365 juta dosis akan tercapai pada Juli-Desember 2021," sebut riset Citi.

Vaksinasi akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian. Sebab, vaksin akan membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus corona sehingga masyarakat bisa lebih merasa aman dalam beraktivitas. Mobilitas akan berangsur normal sehingga ekonomi akan pulih.

Citi memperkirakan vaksinasi akan memberi tambahan 1,1 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Naik dibandingkan perkiraan yang dibuat pada November 2020 yaitu 0,8 poin persentase.

growthSumber: Citi

Halaman Selanjutnya --> Vaksinasi di Indonesia Lambat Banget!

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular